Supir Taksi Nekad Hadang Mobil Dedi Mulyadi di Puncak, Protes Transportasi Asing

Bogor, denting.id – Sejumlah sopir taksi di kawasan Puncak, Bogor, menghadang iring-iringan mobil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat kunjungan kerja pada Kamis (17/4/2025).

Para sopir menyampaikan keluhan terkait persaingan usaha tidak sehat dengan perusahaan transportasi swasta PT Indogen, yang diduga dimiliki oleh warga asing.

Aksi spontan ini terjadi saat Dedi melintasi jalur wisata Puncak. Para sopir menyuarakan keresahan mereka atas turunnya tarif jasa transportasi yang ditawarkan oleh PT Indogen, yang dinilai telah mematikan penghasilan pengemudi lokal.

“Gini Pak, kita kan di sini warga lokal. Supir-supir masyarakat sumber daya sini,” ujar salah satu sopir kepada Dedi.

Keluhan utama yang disampaikan para sopir adalah soal iklan PT Indogen yang menyebar di media sosial dan menawarkan tarif lebih murah dari kesepakatan harga umum di kawasan tersebut.

Tarif yang biasa dipatok sebesar Rp500 ribu kini disebut dipotong menjadi Rp350 ribu, sehingga membuat banyak sopir lokal kehilangan pelanggan, terutama dari kalangan wisatawan asal Timur Tengah.

Baca juga : Pemkab Bogor Masih Diam Soal Bangunan Tak Berizin di Kampung Maghfirah Desa Tangkil Bogor

“Turis Arab sekarang pindah ke PT Indogen. Kita keberatan, ongkosnya dihancurkan, padahal biaya sewa mobil dan bensin juga naik,” beber seorang sopir lainnya.

Gubernur Dedi Mulyadi kemudian menggali lebih dalam mengenai aktivitas perusahaan tersebut.

Para sopir mengaku bahwa pemilik PT Indogen adalah warga negara Yaman yang tinggal di kawasan Puncak. Meski begitu, kantor resmi perusahaan tersebut tidak ditemukan di wilayah tersebut.

“PT Indogen yang punya orang mana?” tanya Dedi, yang kemudian dijawab, “Yaman, tinggal di sini. Tapi enggak ada kantornya di Puncak.”

Dalam dialog tersebut, para sopir juga menjelaskan bahwa kendaraan yang digunakan perusahaan beragam jenisnya, sementara sopirnya adalah warga lokal yang direkrut oleh pihak perusahaan. Namun, mereka menuntut agar izin usaha PT Indogen dicabut.

“Keinginan kami, PT Indogen ditutup aja. Dicabut izinnya. Kami minta kebijakan dari Bapak,” pinta salah seorang sopir.

Menanggapi keluhan tersebut, Dedi Mulyadi berjanji akan menindaklanjuti dan menelusuri legalitas serta praktik bisnis perusahaan tersebut.

“Kita lihat ya, mereka menjual jasa lebih murah,” jawab Dedi singkat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Indogen terkait tudingan para sopir taksi lokal tersebut.

Namun, insiden ini menambah sorotan terhadap maraknya usaha jasa transportasi yang dijalankan oleh pihak asing di kawasan wisata, serta dampaknya terhadap perekonomian lokal.

Baca juga : Kecelakaan di Cifor Bogor: Truk Hantam Motor Parkir, Trotoar Ambrol!

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *