Jakarta, Denting.id – Langkah Timnas Indonesia U-17 harus terhenti di babak perempat final Piala Asia U-17 2025. Dalam laga yang berlangsung sengit, pasukan Nova Arianto harus mengakui keunggulan Korea Utara U-17 setelah dibekuk dengan skor telak 0-6, Selasa (15/4/2025).
Enam gol ke gawang Dafa Al Gasemi masing-masing dicetak oleh Choe Song-hun (7’), Kim Yu-jin (19’), Ri Kyong-bong (48’), Kim Tae-guk (60’), Ri Kang-rim (61’), dan Pak Ju-won (77’).
Meski gagal melangkah ke semifinal, hasil apik di fase grup memastikan Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar November mendatang di Qatar. Di babak grup, Garuda Muda tampil solid dengan tiga kemenangan atas Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-0), mencetak total tujuh gol dan hanya kebobolan satu.
Beda Kelas Bukan Akhir Segalanya
Pengamat sepak bola Anton Sanjoyo menilai kekalahan 0-6 dari Korea Utara seharusnya tidak dipersoalkan secara berlebihan. Menurutnya, Indonesia dan Korea Utara memang berada di level yang berbeda saat ini.
“Saya melihat pemain-pemain Indonesia masih sangat muda, rata-rata mungkin baru 16 tahun. Masih banyak ruang untuk berkembang dan belajar dari kekalahan ini,” ujar Anton dalam wawancara bersama Nusantara TV.
Ia menekankan bahwa dalam turnamen kelompok umur, kekalahan seperti ini bukan sesuatu yang memalukan. “Kita tidak bisa menilai kualitas tim hanya dari satu pertandingan. Jepang dan Korea Selatan juga tersingkir, meski Jepang harus kalah lewat adu penalti.”
Catatan Positif Garuda Muda
Penampilan Timnas Indonesia U-17 di fase grup tetap layak diapresiasi. Selain pertahanan yang kokoh—tidak pernah kebobolan dari skema open play—produktivitas tim juga tergolong baik. Evandra Florasta menjadi top skor tim dengan tiga gol, disusul Zahaby Gholy dan Fadly Alberto yang masing-masing mencetak dua gol.
Anton menyebut salah satu keunggulan Garuda Muda adalah meratanya kontribusi pemain. “Evandra pemain tengah, tapi bisa cetak tiga gol. Artinya sistem serangan berjalan dan semua sektor berpotensi mencetak gol. Ini bekal penting untuk turnamen berikutnya,” tambahnya.
Menatap Piala Dunia U-17
Dengan tiket ke Piala Dunia U-17 di tangan, tantangan yang jauh lebih berat menanti Timnas Indonesia. Mereka berpeluang menghadapi tim-tim elite dunia seperti Brasil, Prancis, Inggris, dan juara bertahan Jerman.
“Kalaupun nanti di Piala Dunia tidak terlalu bersinar, itu hal yang biasa. Yang penting adalah proses pembelajaran dan pengalaman berharga di level tertinggi,” tutur Anton.
Baca juga : Alex Pastoor Terpukau dengan Fanatisme Suporter Timnas Indonesia
Ia menutup dengan harapan agar masyarakat Indonesia tak berlebihan dalam bereaksi. “Tim ini punya masa depan cerah. Biarkan mereka berkembang tanpa tekanan yang tidak perlu.”