Bukan Sekadar Pasukan, Ini Misi Strategis di Balik 500 Batalyon

Jakarta, denting.id – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan bahwa rencana pembentukan kekuatan pertahanan hingga 500 batalyon tidak akan direalisasikan dalam waktu singkat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, sebagai klarifikasi atas unggahan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di media sosial.

“Jadi memang untuk 500 batalyon itu tidak mungkin dalam waktu singkat. Waktu untuk membentuk satu batalyon itu kan butuh proses,” ujar Frega dalam webinar yang disiarkan dari Jakarta, Kamis (17/4).

Pernyataan ini diberikan untuk menjelaskan unggahan Menhan Sjafrie di akun Instagram pribadinya, @sjafrie.sjamsoeddin, yang menyebut rencana membangun kekuatan pertahanan Indonesia hingga mencapai 500 batalyon.

Fokus pada 100 Batalyon Teritorial Pembangunan

Meski rencana jangka panjang tersebut telah dicanangkan, Frega menekankan bahwa saat ini Kemenhan tengah fokus pada pembentukan 100 batalyon teritorial pembangunan. Batalyon ini tidak sepenuhnya dibentuk dari satuan baru, melainkan berasal dari pengembangan kompi-kompi terpisah yang sudah ada di tubuh TNI Angkatan Darat.

“Kompi-kompi terpisah ini di-upgrade menjadi batalyon, yang nantinya dinamai batalyon teritorial pembangunan,” jelasnya.

Baca juga : Indonesia Mau Beli Jet Tempur AS? Ini Kata Kemenhan

Frega juga menambahkan bahwa keberadaan batalyon-batalyon ini akan memiliki peran penting, terutama sebagai lumbung logistik nasional dalam menghadapi berbagai situasi darurat, baik yang bersifat militer maupun nonmiliter.

Antisipasi Ancaman Iklim dan Ketahanan Pangan

Lebih jauh, Frega menyinggung tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti perubahan iklim dan pemanasan global, yang berdampak pada pola musim dan ketahanan pangan nasional.

“Perubahan musim yang ekstrem berpengaruh besar terhadap ketersediaan pangan. Padahal, makanan adalah kebutuhan dasar,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa dalam beberapa tahun terakhir Indonesia masih mengandalkan impor pangan dari luar negeri, sesuatu yang idealnya bisa dikurangi melalui penguatan ketahanan dalam negeri.

Rencana Disampaikan dalam Forum Internasional

Sebelumnya, Menhan Sjafrie mengungkapkan rencana pembentukan 500 batalyon ini dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Brunei Darussalam, Dato Paduka Seri Awang Haji Halbi. Rencana tersebut menjadi bagian dari visi jangka panjang dalam memperkuat pertahanan nasional sekaligus memperluas kerja sama strategis kawasan.

Baca juga : Kopdes Merah Putih Jadi Prioritas Baru, Pemda Diminta Sinkronkan Perencanaan

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *