Napak Tilas TNI AL-AS di Tulamben: Menyelami Jejak Perang Dunia II

Karangasem, Bali, denting.id – TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat melaksanakan kegiatan napak tilas sejarah dengan menyelami bangkai kapal USAT Liberty, peninggalan Perang Dunia II yang terletak di perairan Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali.

Kegiatan simbolis ini digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap situs bersejarah sekaligus mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Momen bersejarah ini diharapkan akan menjadi sarana diplomasi yang mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat,” ujar Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksma TNI Hariyo Poernomo di Karangasem, Jumat (17/4).

Napak tilas ini diinisiasi oleh Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal) dan melibatkan sekitar 22 orang penyelam dari berbagai unsur. Selain dari TNI AL dan Naval Historical Diver (NHD) Disjarahal, penyelam juga berasal dari Kedutaan Besar Amerika Serikat serta perwakilan Pecalang—petugas keamanan adat khas Bali.

Penyelaman itu dirangkaikan dengan pemasangan prasasti di bawah laut, pengibaran dua bendera negara—Indonesia dan Amerika Serikat—serta peletakan karangan bunga di sekitar bangkai kapal sebagai tanda penghormatan.

Baca juga : DPR, Nico Siahaan “Geram”, Mahasiswa RI di AS Ditahan Tanpa Dubes yang Aktif

Simbol Persahabatan dan Komitmen Lingkungan

Laksma Hariyo menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah masa lalu, tetapi juga memperlihatkan semangat kolaborasi kedua negara dalam menjaga ekosistem bawah laut yang kini tumbuh subur di sekitar kapal karam tersebut.

“Penyelaman ini merupakan wujud persahabatan dan komitmen bersama dalam melestarikan warisan sejarah serta menjaga ekosistem laut,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali melalui amanat yang dibacakan Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal Mayjen TNI (Mar) Hermanto menyatakan pentingnya memperkuat kerja sama internasional melalui kegiatan yang sarat nilai sejarah dan budaya.

“Ini adalah bentuk kerja sama yang bermakna, yang tidak hanya menekankan pada diplomasi, tetapi juga pelestarian budaya bawah laut dan penghormatan antarbangsa,” ujar Hermanto.

Warisan Sejarah Jadi Destinasi Wisata Dunia

Bangkai kapal USAT Liberty, yang dulunya merupakan kapal kargo milik Angkatan Darat AS dan tenggelam akibat serangan torpedo Jepang pada 1942, kini telah berubah menjadi salah satu destinasi wisata selam paling ikonik di dunia. Terumbu karang dan kehidupan laut yang berkembang di sekitarnya menjadikan kapal ini bukan hanya monumen sejarah, tetapi juga surga bawah laut yang menarik minat penyelam dari berbagai negara.

Baca juga : Kemenhan Bantah Rusia Gunakan Pangkalan Militer di RI

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *