Kemlu Tegaskan Indonesia Tak Pernah Izinkan Negara Asing Dirikan Pangkalan Militer

Jakarta, Denting.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara mana pun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di wilayahnya. Pernyataan ini disampaikan menyusul laporan media internasional yang menyebut adanya rencana Rusia menempatkan armada pesawat militernya di Papua.

“Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia. Indonesia, sebagai negara yang memiliki tradisi politik luar negeri bebas aktif, hanya mengizinkan kunjungan pesawat atau kapal militer asing dalam misi damai,” ujar Juru Bicara Kemlu RI Roy Soemirat dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025) malam.

Roy juga menegaskan bahwa Indonesia memang memiliki rencana membangun fasilitas peluncuran satelit di Biak, namun hingga kini belum ada keputusan resmi terkait hal tersebut.

Sebelumnya, situs berita pertahanan internasional Janes menerbitkan laporan bertajuk “Indonesia mulls options after Russia seeks access to air force base”, yang mengklaim bahwa Rusia telah mengajukan permintaan resmi untuk menempatkan pesawat jarak jauh di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, Papua. Lokasi tersebut berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo dan merupakan markas Skuadron Udara 27 milik TNI AU.

Menurut Janes, permintaan tersebut disampaikan ke Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin usai pertemuannya dengan Menteri Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025. Namun, Kemlu RI membantah telah menerima permintaan resmi semacam itu.

“Kami belum pernah mendengar mengenai permintaan Rusia untuk menempatkan pesawatnya di pangkalan udara milik Indonesia di wilayah Papua,” tegas Roy pada Selasa (15/4/2025) malam, sembari menyarankan agar pertanyaan lebih lanjut diarahkan kepada kementerian terkait.

Laporan Janes juga menarik perhatian Australia. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan telah menghubungi Menhan RI dan mendapat penegasan bahwa laporan tersebut tidak benar.

“(Dia) mengatakan kepada saya dengan sejelas-jelasnya, laporan tentang prospek pesawat Rusia yang beroperasi dari Indonesia sama sekali tidak benar,” kata Marles, dikutip The Guardian, Selasa malam.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyebut pihaknya juga telah menghubungi pemerintah Indonesia untuk mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut. Di sisi lain, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese kembali menegaskan sikap negaranya yang mendukung Ukraina dan menolak kehadiran pengaruh Rusia di kawasan Indo-Pasifik.

“Kami jelas tidak ingin melihat pengaruh Rusia di wilayah kami, sangat jelas,” tegas Albanese.

 

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *