Jakarta, denting.id – Di tengah tantangan ekonomi global, pariwisata Indonesia menunjukkan ketangguhan luar biasa. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa lewat kolaborasi lintas negara dan lima program unggulan, sektor pariwisata kini siap menjadi penggerak ekonomi sekaligus penjaga kelestarian budaya dan lingkungan.
Hal ini disampaikannya dalam keterangan tertulis yang merujuk pada pertemuan The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting, Jumat (18/4). Menurut Widiyanti, kerja sama regional menjadi kunci untuk menghadirkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
“Pariwisata telah membuktikan diri sebagai salah satu sektor paling tangguh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global sepanjang 2024,” ujarnya.
Indonesia mencatatkan pencapaian impresif sepanjang tahun ini, dengan 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara. Sektor ini juga berkontribusi menciptakan lebih dari 25 juta lapangan kerja, mencerminkan peran strategisnya dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan nasional.
Widiyanti pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan pariwisata bukan hanya sebagai penyumbang devisa, tetapi juga sebagai kekuatan sosial, budaya, dan solidaritas global.
Baca juga : Hamil Boleh Makan Cokelat? Ini Jawabannya!
5 Program Unggulan Pariwisata
Untuk memperkuat sektor ini, Kementerian Pariwisata mengedepankan lima program unggulan yang berpijak pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat:
- Gerakan Wisata Bersih
Fokus pada isu lingkungan dan sampah di destinasi wisata, gerakan ini melibatkan satuan tugas khusus, edukasi, hingga pengelolaan sistematik demi menghindari kerugian yang bisa mencapai 3% dari devisa pariwisata. - Tourism 5.0
Program ini memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan untuk pemasaran yang lebih luas, terarah, dan personal. Tujuannya menciptakan pengalaman wisata yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan wisatawan. - Pariwisata Naik Kelas
Melalui pengembangan wisata bahari, gastronomi, dan wellness, program ini mendorong transformasi kualitas destinasi serta meningkatkan daya saing pariwisata nasional. - Event dengan IP Indonesia
Kemenpar mendorong penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional yang berbasis kekayaan intelektual lokal, guna mengoptimalkan dampak ekonomi dan memperkenalkan identitas Indonesia secara strategis. - Pengembangan Desa Wisata
Lebih dari 6.000 desa wisata terus diberdayakan melalui pembinaan masyarakat, pelatihan kapasitas lokal, dan penerapan prinsip ekonomi sirkular yang mendorong produksi dan konsumsi berkelanjutan.
“Desa wisata adalah contoh konkret penerapan ekonomi sirkular, sekaligus ruang ideal untuk menghidupkan kembali nilai-nilai lokal melalui konsep wisata berbasis masyarakat,” tutur Widiyanti.
Kementerian Pariwisata juga menegaskan bahwa arah pembangunan sektor ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni menjadikan pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Mari kita optimalkan potensi sektor pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal hingga pengembangan usaha berbasis komunitas, demi mengurangi kemiskinan secara berkesinambungan,” ajaknya.
Baca juga : Film “Perang Kota” Dimulai dari Sebuah Pertanyaan: Apa yang Terjadi di Tahun 1946?