Purwokerto, denting.id – Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah melakukan penyerapan aspirasi dari kalangan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam acara yang digelar untuk memperingati Hari Kartini sekaligus halalbihalal, Selasa (22/4).
Dalam kesempatan tersebut, Siti Mukaromah—yang akrab disapa Erma—menyampaikan pentingnya kegiatan serap aspirasi sebagai bentuk tanggung jawab politik terhadap masyarakat. Ia menyatakan bahwa anggota DPR memiliki kewajiban untuk mendengarkan langsung keluhan dan harapan dari konstituen di daerah pemilihannya.
“Setiap anggota MPR itu punya suatu kegiatan namanya aspirasi masyarakat. Dalam hal ini, kami punya kewajiban menyerap aspirasi dari seluruh masyarakat yang ada di dapil masing-masing,” ujarnya.
Perempuan yang juga anggota Komisi VII DPR RI ini menyoroti situasi ekonomi yang sulit dihadapi kaum perempuan di Banyumas, terutama bagi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah yang kesulitan mendapatkan bahan baku. Kenaikan harga barang dan penurunan daya beli masyarakat turut memperburuk kondisi mereka.
Baca juga : Bawaslu Siaga di 8 Wilayah Panas PSU
“Kalau bahan bakunya enggak ada, atau kalau pun ada, mahal. Daya beli masyarakat turun, daya jual ikut turun,” kata Erma.
Selain itu, para anggota Muslimat NU menyampaikan pandangan mereka tentang berbagai program pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), yang mengungkapkan sisi positif serta tantangan di lapangan terkait implementasi program tersebut.
Erma menjelaskan bahwa masalah ini sangat terasa di wilayah pedesaan Banyumas, yang memiliki 301 desa dan 30 kelurahan. Oleh karena itu, ia merasa bertanggung jawab untuk memperjuangkan keluhan dan harapan masyarakat di tingkat parlemen.
“Keluhan itu menjadi sebuah catatan yang harus saya perjuangkan saat rapat-rapat di komisi, atau bisa saya titipkan kepada teman-teman saya yang ada di komisi yang sesuai dengan keluhan mereka,” jelasnya.
Acara ini juga menjadi momentum untuk mengapresiasi peran perempuan, khususnya dalam peringatan Hari Kartini pada 21 April, serta memperkuat suara perempuan desa agar lebih didengar di tingkat nasional.
Baca juga : RI Konsisten Bela Palestina, Tegas Puan di Hadapan Parlemen