Reuni Presiden RI dan Wakil Perdana Menteri Malaysia : Diplomasi Rasa Nostalgia

Jakarta, denting.id – Tak banyak yang tahu, bahwa di balik pertemuan resmi dua tokoh penting Asia Tenggara itu, tersimpan kisah persahabatan yang telah terjalin sejak masa muda. Selasa sore (22/4), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta. Namun suasana pertemuan terasa lebih dari sekadar diplomatik.

“Kawan lama, dari masa muda,” ujar Presiden Prabowo dengan senyum hangat, memperkenalkan Zahid kepada awak media di ruang Kredensial, menandai awal dari sebuah reuni berbalut nuansa kenegaraan.

Ahmad Zahid, yang mengenakan batik biru, tiba di Istana sekitar pukul 15.45 WIB. Ia disambut prosesi jajar kehormatan di teras istana, sebelum kemudian disambut langsung oleh Presiden Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Setelah sesi foto bersama, keduanya berjalan berdampingan menuju ruang Jepara untuk melanjutkan dialog secara tertutup. Namun sebelum itu, Zahid sempat melontarkan candaan hangat kepada media yang hadir.

Baca juga : Anggota Komisi VII DPR RI Serap Aspirasi Perempuan Desa

“Rekan media, saya mau kasih tahu, rezeki tidak pernah salah alamat,” katanya sambil menjabat erat tangan Presiden Prabowo. Ucapan itu memantik senyum dan tawa kecil, mencairkan suasana yang biasanya kaku dalam momen kenegaraan.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan resmi Wakil PM Malaysia ke Indonesia yang berlangsung sejak 20 April 2025. Sebelumnya, Zahid juga telah bertemu Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres, Senin (21/4).

Meski pertemuan mereka dilakukan dalam kapasitas resmi sebagai pemimpin negara, namun jelas bahwa ada benang merah personal yang mengikat kuat antara keduanya. Hubungan yang telah tumbuh sejak muda, kini kembali dipertemukan dalam peran baru: sebagai pemimpin dua bangsa yang bertetangga.

Dan seperti kata Zahid, “rezeki tidak pernah salah alamat”—barangkali, itu juga berlaku untuk pertemuan yang tak hanya mempererat diplomasi, tetapi juga membangkitkan memori persahabatan lintas waktu.

Baca juga : Eddy Soeparno: Investasi LG Batal Bukan Karena RUU TNI, Tapi Faktor Teknologi

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *