Denpasar, denting.id – Bali International Film Festival (Balinale) ke-18 yang akan digelar pada 1-7 Juni 2025 di Mal Icon Bali menargetkan kedatangan antara enam hingga delapan ribu pengunjung. Dengan lebih dari 1.500 film yang telah mendaftar dari 35 negara, festival ini siap menyajikan sekitar 60 film pilihan yang siap mengguncang layar lebar Pulau Dewata.
Pendiri sekaligus Direktur Balinale, Deborah Gabinetti, mengatakan bahwa target pengunjung tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan gelaran tahun sebelumnya, yang berhasil menarik 5.600 pengunjung. “Kami berharap tahun ini bisa mendapatkan enam hingga delapan ribu orang di penayangan film,” ujar Deborah dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Sabtu (26/4).
60 Film Pilihan dari 35 Negara
Festival film ini akan menampilkan sekitar 60 film yang telah dikurasi dengan cermat, termasuk film pendek dan dokumenter yang dipilih berdasarkan alur cerita, pesan, dan dampaknya pada banyak orang. Daftar lengkap film yang akan diputar akan diumumkan pada 10 Mei 2025.
Balinale, yang dikenal dengan pemilihan film-film yang memiliki ketertarikan pada Indonesia, khususnya Bali, hingga saat ini telah menerima lebih dari 1.500 pendaftaran film dari 35 negara. Ini menunjukkan antusiasme besar para pembuat film internasional untuk berpartisipasi dalam acara bergengsi ini.
Baca juga : Duduk Lama Bikin Sakit Punggung? Ini Solusinya!
Dampak Positif bagi Bali dan Industri Kreatif
Deborah Gabinetti menambahkan bahwa festival ini selalu membawa dampak positif bagi Bali, terutama dalam meningkatkan jumlah wisatawan. “Dampaknya sangat besar karena menyangkut industri lain yang terhubung. Contohnya film Eat, Pray, and Love, yang sejak 2010 terus bergema dan kini orang-orang datang ke Bali karena film itu. Ini menunjukkan efek ganda dari sebuah karya seni,” jelasnya.
Selain itu, festival ini juga menjadi bagian penting dari upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam melakukan transformasi ekonomi, tidak hanya melalui sektor pariwisata, tetapi juga ekonomi kreatif dan digital.
Pemprov Bali Mendukung Penuh
Staf Gubernur Bali Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital, Made Artana, mengungkapkan bahwa festival film internasional ini memiliki dampak besar terhadap ekonomi lokal. “Ini sesuatu yang harus kita syukuri bahwa Bali memiliki inisiatif besar seperti ini. Banyak daerah lain yang mengidamkan memiliki festival film internasional seperti Balinale,” katanya.
Artana menambahkan bahwa tantangan sekarang adalah bagaimana memastikan bahwa dampak positif dari kegiatan internasional ini tidak hanya terasa pada sektor pariwisata, tetapi juga pada industri film dan ekonomi kreatif lokal yang dapat tumbuh lebih berkembang.
Penantian Festival Film yang Menjanjikan
Dengan semakin dekatnya tanggal penyelenggaraan, Balinale ke-18 diharapkan dapat menarik perhatian tidak hanya para penggemar film, tetapi juga masyarakat Bali dan wisatawan internasional yang ingin merasakan pengalaman menonton film berkualitas tinggi. Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang penghargaan bagi pembuat film, tetapi juga memberikan dampak positif yang besar bagi sektor ekonomi kreatif Bali.
Baca juga : Srikandi Berkarya, Womate Talks: Suara Perempuan untuk Aksi Iklim