Wakil Ketua DPRD Jabar Dorong Percepatan Pembebasan Lahan dan Pembangunan Jalan Baru Leuweung Batutulis dengan Dana BTT

Bogor, denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, mendorong percepatan pembebasan lahan dan pembangunan jalan baru sebagai akses menuju Stasiun Batutulis di kawasan eks-longsor Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan. Iwan mendukung agar proses ini segera dilakukan menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT), agar tidak menunda lagi mobilitas dan roda ekonomi warga sekitar yang telah terganggu selama lebih dari sebulan.

“Bisa pakai BTT agar cepat menangani. Kemarin Komisi IV sudah mengecek langsung dan berkomunikasi dengan Pemkot Bogor, akan pakai dana BTT atau anggaran perubahan bisa, tapi yang cepat pakai BTT,” ujar Iwan Suryawan, Senin (29/4/2025).

Menurut politisi dari PKS yang akrab disapa Abah Iwan itu, sejak akses utama ke pusat kota terputus akibat longsor, warga Bogor Selatan harus memutar jauh untuk beraktivitas. Ia mengingatkan agar beban jalan alternatif yang semakin padat tak dibiarkan terlalu lama, karena berisiko menyebabkan kerusakan baru.

Abah Iwan juga mengapresiasi sinergi cepat yang dilakukan antara Pemkot Bogor, Pemprov Jawa Barat, dan pemerintah pusat dalam merespons bencana dan merumuskan solusi jangka panjang.

“Respons Pak Wali Kota, Pak Wakil, dan Pak Gubernur Jabar saya kira sudah berkoordinasi cepat, tinggal implementasinya diawasi. Sudah ada pengerjaan juga di lokasi jalan yang amblas untuk jadi leuweung, taman,” katanya.

Ia pun meminta agar Pemerintah Kota Bogor terus memperhatikan warga terdampak yang kehilangan akses langsung ke Stasiun Batutulis dan pusat kota. Menurutnya, komunikasi aktif dengan warga harus terus dilakukan, termasuk pendataan pedagang dan warga yang terdampak langsung agar bisa diberi bantuan.

“Kami berharap, Pemkot Bogor tidak putus berkomunikasi dengan warga terdampak, menyusur warga mana yang perlu bantuan atas terputusnya akses jalan mereka sehingga harus memutar, lalu pedang di sekitar jalan, sudah sebulan, pasti terasa oleh warga,” katanya.

Sementara itu, sejak Selasa (22/4/2025) dini hari, perbaikan awal berupa pengupasan aspal dan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di lokasi longsor telah dimulai. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan proses ini akan berlangsung selama dua bulan sebelum difungsikan sebagai ruang terbuka hijau, Leuweung Batutulis.

Baca juga : RUU ASN Picu Debat: Siapa Berhak Tentukan Nasib Eselon II?

“Setelah TPT selesai diperkuat, langkah selanjutnya pengembalian fungsi area amblas menjadi lahan terbuka hijau,” jelas Dedie. Ia juga memastikan bahwa pembebasan lahan untuk jalur akses baru terus berjalan dan menjadi fokus kerja bersama antara Pemkot dan Pemprov Jabar.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyampaikan bahwa pembebasan lahan akan dilakukan secara simultan dengan skema pembiayaan bersama, 50 persen dari Pemprov dan 50 persen dari Pemkot. Total kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 45 miliar.

Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Rizaldy D. Priambodo, menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu penyelesaian teknis dan proses anggaran, yang nantinya akan dibahas bersama Badan Anggaran DPRD dan Gubernur Jawa Barat.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, dalam kunjungan ke lokasi longsor pada pertengahan April lalu, juga menegaskan pentingnya penyelesaian pembebasan lahan sesegera mungkin. Ia menyebut bahwa jalan lama tak bisa digunakan kembali karena alasan teknis dan geologis, dan trase baru akan melewati kawasan Lawang Gintung langsung menuju Stasiun Batutulis.

“Karena dari hasil kajiannya, jalan ini tidak bisa digunakan kembali. Secara teknis mungkin di bawahnya ada mata air. Jadi harus dibuka jalan baru,” jelas Dedi.

Luas lahan yang akan dibebaskan mencapai 3.000 meter persegi. Pemkot Bogor telah melakukan pertemuan dengan pemilik lahan untuk negosiasi. Setelah pembebasan, langkah selanjutnya adalah pembuatan DED (Detail Engineering Design) dan penilaian lahan, sebelum masuk tahap pembangunan fisik jalan.

Pemerintah berharap solusi ini bisa segera direalisasikan agar konektivitas, ekonomi warga, dan keamanan lalu lintas di wilayah Bogor Selatan bisa segera pulih dan meningkat.
penanggulangan bencana khusus kejadian tanah ambles Batutulis tersebut.
Dia menjelaskan bahwa tim bertugas membahas pembebasan lahan dan pembangunan akses baru pengganti Jalan Saleh Danasasmita.
Tim tersebut berisi jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait seperti dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR), dinas perumahan dan permukiman (disperumkim), dan dinas perhubungan (dishub).

Tim ini juga akan menggelar rapat koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait seperti Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Sedangkan bagian pembangunan jalan akan dinegosiasikan Pemkot Bogor agar mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Meskipun biaya pembangunan jalan tidak akan terlalu besar hanya sekira Rp5 miliar sehingga bisa diakomodasi oleh APBD Kota Bogor.
Dedie memastikan seluruh proses tersebut akan berjalan pada tahun ini. Pasalnya, rencana tersebut merupakan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Pemkot juga melobi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait penanganan akses Jalan Saleh Danasasmita.
Langkah itu dilakukan dengan bertemu langsung dengan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, di kantor pusat Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).

Pemerintah Kota Bogor punmembentuk tim khusus yang terdiri dari OPD terkait, seperti Dinas PUPR, Disperumkim, dan Dishub, untuk menangani proyek ini secara komprehensif. Tim juga akan melakukan koordinasi intensif dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), termasuk negosiasi untuk pendanaan jalan dari kementerian.

Meski biaya pembangunan jalan diperkirakan hanya sekitar Rp5 miliar, Dedie memastikan bahwa prosesnya akan berjalan tahun ini karena termasuk kebutuhan mendesak masyarakat. Pemkot Bogor bahkan telah melobi langsung Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, dalam pertemuan di Kantor Kementerian PU pada Rabu (9/4).

Dengan percepatan ini, pemerintah berharap konektivitas wilayah Bogor Selatan segera pulih, aktivitas ekonomi masyarakat kembali normal, dan risiko lalu lintas akibat jalan alternatif yang padat bisa ditekan.

Baca juga : Pasangan Joncik-Arifai Menang Telak pada PSU Pilkada Empat Lawang 2024

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *