Prabowo Gerak Cepat, Tunjuk Danantara Kaji Investasi Raksasa Lotte Chemical

Jakarta, denting.id – Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan Danantara untuk mengkaji dan menindaklanjuti investasi besar perusahaan Korea Selatan, Lotte Chemical, di Indonesia. Penugasan ini bertujuan mempercepat pengembangan sektor petrokimia nasional, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (29/4).

“Diberi tugas kepada Danantara untuk lakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut,” ujar Airlangga dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan 19 grup perusahaan Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta.

Airlangga menjelaskan, proyek investasi Lotte Chemical akan diresmikan antara September hingga Oktober tahun ini, dan menjadi bagian penting dari pengembangan pabrik petrokimia berskala besar di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Lotte Chemical juga menawarkan kesempatan partisipasi kepada Indonesia. Menurut Airlangga, Presiden Prabowo secara prinsip menyetujui tawaran tersebut.

“Dari perusahaan Lotte Chemical menawarkan partisipasi Indonesia, dan Bapak Presiden secara prinsip menyetujui Indonesia berpartisipasi di dalam proyek tersebut,” jelasnya.

Baca juga : Aksi Premanisme di Pabrik BYD, Wakil Ketua MPR Soroti Gangguan Ormas di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa proyek petrokimia senilai Rp59,37 triliun yang dijalankan PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) hampir rampung, dengan progres pembangunan mencapai 98,7 persen.

Proyek ini sempat mengalami kendala selama enam tahun, terutama terkait perizinan dan tumpang tindih lahan, sebelum akhirnya kembali dilanjutkan pada April 2022 setelah difasilitasi melalui pembentukan Satuan Tugas Percepatan Investasi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2021.

Fasilitas baru tersebut akan memproduksi berbagai produk petrokimia seperti polypropylene, butadiene, dan BTX (benzene, toluene, xylene), yang merupakan bahan baku penting untuk berbagai industri, mulai dari pembuatan botol, ban, cat, alat medis, hingga pengusir serangga.

Selain mendorong hilirisasi industri nasional, proyek ini diperkirakan akan menyerap sekitar 14.000 tenaga kerja, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor industri manufaktur berbasis sumber daya.

Baca juga : KSAL Sebut Ego Sektoral Masih Jadi Kendala Pengawasan Laut

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *