53 Sekolah Rakyat Dibangun di Zona Miskin

Jakarta, denting.id – Sebanyak 53 titik Sekolah Rakyat ditetapkan pemerintah di wilayah-wilayah kantong kemiskinan di Indonesia. Penetapan lokasi ini berdasarkan pemetaan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan tingginya angka anak usia sekolah yang belum mengenyam pendidikan formal di daerah-daerah tersebut.

“Lokasi 53 Sekolah Rakyat itu kami sudah melihat berada di wilayah-wilayah kantong kemiskinan,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, di Kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (30/4).

Amalia menjelaskan, sekolah-sekolah tersebut menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya mereka yang belum bersekolah. Ia menambahkan, daerah-daerah yang menjadi lokasi Sekolah Rakyat juga didominasi oleh jumlah penduduk usia sekolah yang tidak terdaftar di lembaga pendidikan formal.

Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang dirancang untuk menjawab persoalan kesenjangan akses pendidikan, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Presiden RI Prabowo Subianto disebut telah menegaskan komitmennya dalam pembangunan sekolah berasrama

“Ini adalah contoh bagaimana salah satu program yang betul-betul evidence-based policy (kebijakan berbasis bukti),” ujar Amalia, menjelaskan bahwa BPS mendukung program ini dengan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN).

Pemerintah menargetkan 53 Sekolah Rakyat tersebut dapat rampung pada Juni 2025 dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Sekolah ini akan berdiri di atas bangunan yang sudah ada, termasuk aset milik Kementerian Sosial, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.

Secara total, sebanyak 200 Sekolah Rakyat ditargetkan dibangun pada tahun 2025. Dari jumlah itu, 147 sekolah lainnya akan dibangun di lokasi baru dengan prioritas pada wilayah padat penduduk dan memiliki tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi jembatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengakses pendidikan berkualitas dan memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

Baca juga: Tegas Jaga Kehalalan, Bupati Bogor Sidak Dua Supermarket Besar di Cibinong

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *