Bersama POTADS, Cordlife Dukung Anak Down Syndrome Lebih Aktif”

Jakarta, denting.id – Trisomy Awareness Bash 2025 kembali digelar untuk memperkuat dukungan bagi penyandang down syndrome di Indonesia, menghadirkan berbagai kegiatan fisik dan edukatif yang melibatkan anak dan orang tua.

Kegiatan tahunan yang memasuki tahun ke-9 ini merupakan kolaborasi antara Cordlife Persada dan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS), dengan partisipasi sekitar 400 peserta dari usia empat tahun ke atas.

“Trisomy Awareness Bash digelar untuk memberikan wadah kegiatan fisik bagi anak-anak down syndrome, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempererat ikatan antara orang tua dan anak,” ujar Country Director PT Cordlife Persada, Retno Suprihatin, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4).

Salah satu acara unggulan dalam rangkaian kegiatan tahun ini adalah Down Syndrome’s Got Talent (DSGT) Musim ke-5 – Edisi Spesial Fun Walk, yang diadakan secara virtual dan individu. DSGT menjadi ajang untuk menunjukkan bakat sekaligus mendorong gaya hidup aktif bagi anak-anak dengan down syndrome.

Retno menjelaskan, DSGT Fun Walk hadir dengan berbagai tantangan menarik seperti kategori langkah tercepat, langkah terbanyak, hingga konsistensi berjalan selama periode tertentu. Tantangan ini dirancang agar anak-anak tetap aktif dan bersemangat berolahraga dengan cara menyenangkan.

“Fun Walk bukan sekadar aktivitas fisik, tapi juga ruang bagi orang tua dan anak untuk membangun kedekatan. Kami melihat banyak momen menyentuh di mana orang tua mendampingi anak mereka dengan penuh semangat,” katanya.

Baca juga : Raisa Kenang Sosok ‘Papa’ Ricky Seringai

Tak hanya kegiatan fisik, Trisomy Awareness Bash juga menjadi ruang edukasi. Penyelenggara turut menggelar kunjungan ke Pusat Informasi & Kegiatan (PIK) POTADS di tujuh kota besar di Indonesia mulai Februari hingga Mei 2025. Dalam kunjungan ini, masyarakat mendapatkan informasi lengkap seputar down syndrome, mulai dari deteksi dini selama kehamilan, testimoni orang tua, hingga proses diagnosa anak.

“Fokus kami adalah memberikan edukasi dan wawasan bagi orang tua, khususnya yang baru mengetahui bahwa anaknya menyandang down syndrome. POTADS hadir sebagai support system yang siap mendampingi,” jelas Retno.

Ia menambahkan, setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang layak dihargai. “Lewat DSGT, masyarakat bisa melihat langsung bahwa anak-anak down syndrome juga mampu beraktivitas dan menunjukkan talenta mereka seperti anak lainnya.”

Trisomy Awareness Bash 2025 tidak hanya menjadi selebrasi, tetapi juga sebuah gerakan nyata untuk menumbuhkan kesadaran, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman—serta pentingnya peran keluarga dalam mendampingi pertumbuhan anak berkebutuhan khusus.

Baca juga : Pesan Pram: Slank Harus Tetap Bersatu Tanpa Bunda Iffet

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *