Jakarta, Denting.id – Pemerintah Iran membantah tuduhan keterlibatan dalam serangan rudal yang diluncurkan oleh kelompok Houthi Yaman terhadap Bandara Internasional Ben Gurion, Israel. Pernyataan ini disampaikan setelah Houthi, yang dikenal sebagai kelompok yang mendapat dukungan dari Teheran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Tindakan Yaman untuk mendukung rakyat Palestina adalah keputusan independen yang diambil sebagai bentuk solidaritas dengan mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan resminya, Senin (5/5), seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Serangan yang terjadi pada Minggu (4/5) itu menyebabkan kerusakan parah di sekitar bandara, menciptakan kawah besar dan melukai enam orang. Operasi penerbangan sempat dihentikan sementara.
Kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka menggunakan rudal balistik hipersonik dalam serangan tersebut dan memperingatkan akan ada serangan lanjutan ke berbagai bandara di Israel.
Netanyahu Ancam Balasan Keras
Menanggapi serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan memberikan respons tegas terhadap Houthi dan juga Iran, meski Teheran telah membantah keterlibatannya.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan di Telegram, Netanyahu mengatakan, “Kami telah bertindak melawan Houthi di masa lalu, dan akan bertindak di masa mendatang. Itu tidak akan terjadi dalam satu ledakan, tetapi akan ada banyak ledakan.”
Melalui akun X (sebelumnya Twitter), Netanyahu menegaskan bahwa Israel juga akan membalas Iran “pada waktu dan tempat yang kami pilih.”
Iran: Akan Bela Diri Jika Diserang
Pernyataan Netanyahu itu langsung ditanggapi oleh Iran. Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa negaranya siap membela diri dari setiap agresi.
“Iran menegaskan tekadnya yang kuat untuk membela diri,” bunyi pernyataan tersebut, seraya memperingatkan Israel dan Amerika Serikat soal “konsekuensinya.”
Baca juga : Donald Trump Beli Tesla, tapi Dilarang Mengemudi oleh Secret Service
Kelompok Houthi merupakan bagian dari jaringan yang disebut sebagai “poros perlawanan” Iran, yang terdiri dari sejumlah kelompok proksi di Timur Tengah dan menyatakan dukungan terhadap warga Palestina di Gaza dalam konflik yang tengah berlangsung dengan Israel.