Bone Bolango, denting.id — Polisi tengah menyelidiki insiden ledakan di proyek pembangunan Waduk Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang menewaskan satu pekerja. Hingga kini, penyebab ledakan masih dalam penyelidikan intensif oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bone Bolango.
Kapolres Bone Bolango, AKBP Supriantoro, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kronologi lengkap dari ledakan yang terjadi.
“Yang pasti, kita sedang melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengetahui secara pasti bagaimana rangkaian kejadiannya,” ujar Supriantoro di Gorontalo, Kamis (8/5).
Dari informasi awal, insiden terjadi pada Senin (5/5) sekitar pukul 17.00 WITA. Saat itu, korban bersama beberapa rekan kerja tengah melakukan blasting atau peledakan untuk pembukaan lahan pembangunan waduk menggunakan bahan peledak.
Namun, pihak penyelenggara proyek baru melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian pada Selasa (6/5) siang, dengan alasan sedang fokus menangani korban yang telah dinyatakan meninggal dunia sebelum sempat tiba di RSUD Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango.
Baca juga : Suara Rakyat Banten I Menggema di DPP PDIP
Pada hari yang sama, Kapolres bersama tim dari Satreskrim dan unit INAFIS Polres Bone Bolango langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk penyelenggara proyek.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sepatu dan kacamata milik korban. Berdasarkan keterangan saksi, saat ledakan terjadi, korban terjatuh dan terperosok ke dalam jurang sedalam sekitar 20 meter. Selain itu, korban diketahui tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) saat proses peledakan berlangsung.
“Seluruh informasi dari saksi akan kami sinkronkan dengan hasil visum yang dikeluarkan RSUD Toto Kabila,” jelas Supriantoro.
Korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan. Sementara itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk melengkapi proses penyelidikan.
“Perkembangan selanjutnya akan kami informasikan kembali,” pungkas Kapolres.
Insiden ini memunculkan sorotan terhadap standar keselamatan kerja di proyek strategis tersebut, terutama dalam penggunaan bahan peledak dan pengawasan terhadap penggunaan APD oleh pekerja.
Baca juga : CPNS Baru, Napas Segar Kelembagaan MPR