Jakarta, denting.id – Air yang telah melalui proses distilasi dinilai sebagai jenis air minum terbaik untuk menjaga kesehatan, terutama fungsi ginjal. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam dr. Luh Putu Swastiyani Purnami, Sp.PD.
“Air distilasi mampu menghilangkan kontaminan berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia, menjadikannya lebih murni dan aman dikonsumsi,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, (9/5).
Dokter yang berpraktik di Yogyakarta itu menegaskan bahwa air hasil distilasi memiliki kadar kontaminan nyaris nol (0 ppm) dan bebas dari zat-zat berbahaya seperti timbal, merkuri, arsenik, hingga aluminium.
Menurutnya, air murni yang dihasilkan dari pemanasan hingga 110 derajat celcius sangat ideal untuk membantu ginjal bekerja optimal tanpa beban tambahan dari zat-zat asing.
Baca juga : Inovasi Medis: RSUI Hadirkan Layanan Terapi Sel Punca untuk Nyeri Tulang
“Ginjal kita butuh cairan bersih. Air distilasi adalah pilihan yang tepat karena tidak mengandung tambahan gula, kafein, atau zat aditif lainnya,” tambahnya.
Ia juga merujuk jurnal Hydration and Kidney Health (Nutrients, 2020) yang menyatakan bahwa hidrasi optimal dengan air murni dapat mencegah kerusakan ginjal akibat dehidrasi kronis.
Lebih lanjut, Luh mengingatkan bahwa ginjal berperan vital dalam menyaring limbah, menjaga tekanan darah, serta memproduksi hormon. Kerusakannya bisa berdampak pada jantung, hati, bahkan otak.
Selain mengonsumsi air distilasi, ia menyarankan masyarakat menjaga pola makan bergizi tinggi serat, membatasi garam, dan menghindari makanan olahan.
“Rawat ginjal sejak dini, karena saat rusak, dampaknya tidak hanya pada satu organ saja,” tegasnya.
Baca juga : Aktor Jonathan Frizzy Ditangkap, Jadi Tersangka Vape Berisi Obat Keras Tanpa Izin