Dana Ada, Kreatif Jalan? Ini Kata Garin Nugroho

Jakarta, denting.id – Dana Indonesiana digadang-gadang sebagai motor penggerak industri kreatif nasional, tapi menurut sutradara senior Garin Nugroho, uang saja tak cukup. Ia menekankan perlunya tiga prioritas utama agar program ini benar-benar berdampak pada pelaku industri kreatif, khususnya perfilman.

Pertama, kata Garin, adalah penciptaan ruang pertumbuhan bagi para profesional kreatif agar bisa berekspresi tanpa batasan yang mengekang. “Dukungan finansial harus diarahkan untuk membebaskan kreativitas, bukan mengekangnya,” ujarnya dalam sesi bincang usai pemutaran film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang di Jakarta, Jumat (9/5).

Kedua, pentingnya fasilitasi yang beragam—mulai dari pelatihan, akses teknologi, distribusi karya, hingga promosi global. Hal ini, menurutnya, akan meningkatkan daya saing dan produktivitas pelaku usaha kreatif.

Baca juga : Terungkap Kronologi Penangkapan Jonathan Frizzy Terkait Vape Berisi Obat Keras

Yang tak kalah krusial, Garin menyoroti perlunya perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual. Tanpa itu, pelaku kreatif tetap berada dalam posisi rawan dan tidak berdaya.

Program Dana Indonesiana sendiri sedang membuka pendaftaran penerima manfaat untuk tahun 2025 dengan alokasi anggaran mencapai Rp465 miliar. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut lebih dari 1.000 individu, komunitas, dan lembaga budaya ditargetkan akan menerima manfaat dari dana ini.

Namun bagi Garin, efektivitas dana bukan hanya soal distribusi, tetapi tentang arah kebijakan yang benar-benar memberdayakan. “Kalau ruang bebas, fasilitasi lengkap, dan perlindungan hukum hadir bersamaan, baru kita bisa bicara industri kreatif yang tumbuh sehat dan berkelanjutan,” tegasnya.

Baca juga : Sneakers Abu-Abu, Gaya Favorit yang Tak Pernah Mati

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *