Jakarta, denting.id – Sutradara Joko Anwar menegaskan bahwa dukungan dana untuk pelaku ekonomi kreatif perlu dibarengi dengan pelatihan keterampilan agar pemanfaatannya tepat sasaran dan berkelanjutan. Menurutnya, pembekalan keahlian tak kalah penting dari sekadar kucuran dana.
“Paling penting, selain dana, ya skill set yang dibutuhkan di setiap sektor juga harus diajarkan,” ujar Joko di sela acara New Balance Grey Days, Jumat (9/5), di Jakarta.
Ia menyoroti bagaimana banyak program pendanaan berakhir tidak efektif karena para pelaku belum dibekali kemampuan manajerial dan teknis yang cukup. “Dana tanpa kesiapan SDM bisa jadi mubazir. Ini uang rakyat, harus dipakai dengan tanggung jawab,” tegasnya.
Baca juga : Sneakers Abu-Abu, Gaya Favorit yang Tak Pernah Mati
Pernyataan Joko muncul seiring dengan rencana Kementerian Ekonomi Kreatif yang tengah menyiapkan skema Indonesia Creative Content Fund (ICCF), sebagai fondasi menuju pembentukan dana abadi untuk sektor ekraf.
Joko juga mengapresiasi meningkatnya akses pembiayaan dari pihak swasta untuk industri film, yang menurutnya turut mendorong ekosistem perfilman nasional ke arah yang lebih sehat dan kompetitif.
“Sekarang, cari investor swasta buat film sudah enggak sesulit dulu. Tapi tetap, keahlian mengelola dana dan produksi itu kunci,” katanya.
ICCF dirancang sebagai langkah awal menuju skema pembiayaan yang berkelanjutan di sektor kreatif, dengan harapan bisa memperkuat daya saing serta kualitas produk ekraf Indonesia di pasar global.
Baca juga : Terungkap Kronologi Penangkapan Jonathan Frizzy Terkait Vape Berisi Obat Keras