“Barak Bukan Jawaban Tunggal” – Kritik Konstruktif Hima Persis untuk Dedi Mulyadi

Bandung. denting.id – Program pembinaan siswa bermasalah di barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menuai catatan kritis dari Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Jawa Barat. Meski mendukung semangat perbaikan moral generasi muda, Hima Persis menegaskan bahwa solusi jangka panjang tak bisa hanya mengandalkan pendekatan disiplin ala militer.

Ketua Hima Persis Jabar, Riyan Hidayatulloh, menyampaikan bahwa pembinaan pelajar di barak adalah langkah nyata, namun juga sinyal kegagalan pendidikan karakter di rumah dan sekolah.

“Kalau anak-anak sampai harus dibina di barak, artinya keluarga sebagai sekolah pertama telah kehilangan fungsinya. Ini bukan sekadar krisis perilaku, tapi krisis sistemik,” ujar Riyan dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025).

Baca juga : Ortu Murid Gugat Gubernur Jabar! Kecam Cara Dedi Mulyadi, Siswa Nakal Masuk Barak TNI

Ia menilai, siswa bermasalah bukanlah ancaman, tapi potensi SDM yang selama ini diabaikan. Menurutnya, program ini harus dilengkapi pendekatan humanis yang melibatkan psikolog, tokoh agama, hingga organisasi keagamaan dan kepemudaan.

Hima Persis juga menyerukan pentingnya pendidikan keluarga sebagai akar solusi dan siap menjadi mitra strategis Pemprov Jabar untuk pembinaan karakter berbasis nilai keislaman dan budaya Sunda.

“Kami ingin program ini jadi pintu masuk reformasi pendidikan karakter, bukan sekadar aksi responsif terhadap kenakalan remaja,” tegasnya.

Baca juga : Mulai Juni 2025, Program Dedi Mulyadi : Nakal di Jalan, Masuk Barak

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *