Jakarta, denting.id – Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, mendesak evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi kedaluwarsa setelah insiden tragis di Cibalong, Garut, Jawa Barat, Senin (12/5), yang merenggut 13 nyawa.
“Pemusnahan amunisi ini harus jadi bahan evaluasi serius. Ini soal nyawa,” ujar Hasanuddin, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Menurut purnawirawan jenderal bintang dua itu, lokasi peledakan sebenarnya telah sesuai standar karena berada di area pantai, namun pengawasan dan pembatasan akses masih sangat lemah. “Masyarakat sipil tidak seharusnya bisa berada di area berbahaya itu,” tegasnya.
Ia menjelaskan, amunisi yang telah kedaluwarsa memiliki sifat tidak stabil, sehingga tak selalu meledak serentak dan bisa memicu ledakan susulan. Hal ini, katanya, harus diantisipasi dalam prosedur pemusnahan ke depan.
Ledakan di Desa Sagara terjadi saat TNI AD memusnahkan amunisi tak layak pakai dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, dan menewaskan empat prajurit serta sembilan warga sipil.
“DPR mendorong investigasi tuntas dan penyempurnaan SOP pemusnahan amunisi demi keselamatan semua pihak,” ujar Hasanuddin.
Baca juga : Mulai Juni 2025, Program Dedi Mulyadi : Nakal di Jalan, Masuk Barak
Baca juga : Dilaporkan ke Komnas HAM, Dedi: Ayo Bareng Urus Anak Nakal!