Menag Nasaruddin Umar: Pesparani Bukan Sekadar Syiar, Tapi Penghayatan Iman dan Jiwa

Jakarta, Denting.id – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan harapannya agar Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) dapat menjadi media pembinaan spiritualitas, bukan sekadar ajang syiar. Menurutnya, nyanyian rohani memiliki kekuatan untuk melembutkan hati di tengah kerasnya kehidupan dan derasnya arus globalisasi.

“Pesparani bukan hanya ajang syiar, tapi sebuah penghayatan. Nyanyian suci dapat melembutkan jiwa kita yang mulai mengeras akibat kerasnya kehidupan dan pengaruh virus globalisasi,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) III LP3KN di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (11/5).

Menag menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti Pesparani seharusnya menjadi ajang penyucian jiwa. Ia memperingatkan bahwa menjauh dari nilai-nilai agama bisa membuka ruang bagi munculnya berbagai persoalan sosial.

“Kita tidak mungkin menjadi malaikat, tapi juga tidak boleh menjadi iblis. LP3KN ini semacam bengkel spiritualitas, tempat memperbaiki jiwa yang rusak akibat virus globalisasi,” katanya.

Menurut Nasaruddin, seni dan agama adalah unsur universal yang mampu mempersatukan umat lintas budaya dan keyakinan. Oleh sebab itu, ia mendorong agar seni rohani dimanfaatkan sebagai media dakwah yang membumi dan menyentuh hati umat.

“Agama mana pun membutuhkan seni sebagai media dakwah dan pendekatan rohani,” tambahnya.

Munas III LP3KN kali ini mengusung tema “Merawat Persaudaraan untuk Gereja Bangsa” dan diikuti oleh 217 peserta dari 38 LP3K daerah di seluruh Indonesia. Ketua Panitia, Reginal R. Capah, menyampaikan bahwa munas ini menjadi ajang penting untuk memperkuat strategi dan kolaborasi LP3KN dengan masyarakat.

Baca juga : Mensos Gus Ipul dan Wali Kota Makassar Tinjau Lahan Relokasi untuk Keluarga Miskin Ekstrem Calon Siswa Sekolah Rakyat

Acara pembukaan diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dan Uskup Sintang Mgr. Valentinus Saeng, CP. Dalam homilinya, kedua uskup menegaskan bahwa Pesparani adalah pesta iman yang mempererat persaudaraan umat Katolik dari seluruh penjuru Nusantara, selaras dengan pesan Paus Fransiskus dan semangat Paus Leo XIV yang baru terpilih.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *