Tahi Lalat Tak Biasa? Bisa Jadi Kanker!

Jakarta, denting.id — Jangan sepelekan tahi lalat yang berubah bentuk atau warna. Bisa jadi, itu adalah peringatan dini dari kanker kulit jenis melanoma—salah satu bentuk kanker yang paling mematikan jika tidak segera ditangani.

Melanoma sering menyamar sebagai bercak biasa, luka kecil yang tak kunjung sembuh, atau tahi lalat yang tampak “tak berbahaya”. Namun, perubahan kecil pada kulit bisa menyimpan bahaya besar.

Menurut Dr. Suraj Kukadia, atau dikenal sebagai Dr. Sooj, metode sederhana bernama ABCDE bisa membantu mendeteksi melanoma lebih awal:

  • A – Asymmetry: Bentuk tahi lalat tidak simetris
  • B – Border: Tepi tidak rata atau kabur
  • C – Colour: Campuran lebih dari satu warna
  • D – Diameter: Lebih besar dari 6 mm
  • E – Evolve: Tumbuh, berubah warna, terasa gatal, atau berdarah

“Jika tahi lalat berkembang, terasa aneh, atau berbeda dari yang lain, itu adalah sinyal untuk segera memeriksakan diri,” ujar Dr. Sooj.

Melanoma bisa tumbuh di mana saja, bahkan di tempat yang jarang diperiksa, seperti punggung, telapak tangan, mata bagian dalam, hingga area genital.

Penting untuk memantau perubahan kulit secara rutin, menggunakan cermin atau bantuan orang terdekat, dan menyimpan foto tahi lalat untuk membandingkan perubahan dari waktu ke waktu.

Deteksi dini adalah kunci. Jika ditemukan di tahap awal, angka kelangsungan hidup lima tahun untuk melanoma bisa mencapai 99 persen.

Jadi, jika ada tahi lalat yang berubah bentuk, warna, atau terasa nyeri, jangan tunda—segera konsultasikan ke dokter. Kulit Anda bisa menyelamatkan hidup Anda.

Baca juga ; Dana Ada, Kreatif Jalan? Ini Kata Garin Nugroho

Baca juga : Air Distilasi, Rahasia Ginjal Sehat Menurut Dokter

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *