Jakarta, denting.id – Hanya simbolik, kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Thailand pada Senin (19/5) jadi gebrakan diplomatik pertama yang penuh makna dari istana raja hingga meja perundingan strategis.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memulai lawatan resmi perdananya ke Thailand sejak menjabat, Senin (19/5), dengan agenda yang menunjukkan eratnya hubungan kedua negara sekaligus membuka peluang kerja sama strategis baru.
Agenda dimulai pukul 09.30 waktu setempat dengan audiensi resmi bersama Raja Thailand, Yang Mulia Maha Vajiralongkorn, di Amphorn Royal Palace, Bangkok. Pertemuan ini menjadi simbol kehormatan dari Kerajaan Thailand bagi Indonesia serta penegasan posisi Prabowo sebagai pemimpin yang disambut hangat di kawasan.
Usai bertemu Raja, Prabowo melanjutkan agenda ke Government House untuk menghadiri upacara penyambutan resmi yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Acara berlangsung khidmat dengan pengumandangan lagu kebangsaan, inspeksi pasukan kehormatan, dan perkenalan delegasi dari kedua negara.
Selanjutnya, Prabowo dan PM Paetongtarn menggelar pertemuan bilateral membahas penguatan kerja sama lintas sektor, mulai dari ekonomi, pertahanan, hingga sosial-budaya. Dalam pertemuan ini, Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat penting seperti Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Sekretaris Kabinet, dan Dubes RI di Bangkok.
Pertemuan ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai wujud komitmen konkret mempererat hubungan bilateral.
Sebagai penutup kunjungan, Prabowo dijamu dalam santap siang resmi oleh pemerintah Thailand di Government House.
Dari penghormatan kerajaan hingga kesepakatan strategis, kunjungan Prabowo ke Thailand tak sekadar seremonial—ini sinyal kuat bahwa hubungan Jakarta-Bangkok siap naik level.
Baca juga : Islamofobia Disorot, DPR Serukan Diplomasi di Forum OKI
Baca juga : DPR Gaungkan Pemuda OKI Jadi Motor Ekonomi Baru