Bandung, denting.id –Wakil Ketua DPRD Jabar Iwan Suryawan menyentil gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang dinilai lebih suka tampil solo dalam mengambil kebijakan. Ia mengingatkan, membangun provinsi sebesar Jawa Barat butuh sinergi, bukan aksi tunggal.
Gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan. Kali ini datang dari Wakil Ketua DPRD Jabar, Iwan Suryawan, yang mengingatkan pentingnya “orkestrasi” atau harmonisasi kebijakan antara eksekutif dan legislatif.
“Tidak bisa membangun Jawa Barat yang sebesar ini hanya dengan aksi individual. Semua kebijakan harus dibicarakan bersama, tidak bisa one man show,” tegas Iwan, Senin (19/5/2025).
Iwan menilai, sikap Dedi yang terkesan enggan melibatkan DPRD dalam pengambilan keputusan strategis menimbulkan persepsi negatif dan bahkan sempat memicu aksi walkout dari Fraksi PDIP di sidang paripurna DPRD, Jumat lalu.
Salah satu sorotan tajam datang dari pernyataan Dedi di Musrenbang Cirebon yang dianggap merendahkan peran DPRD. Padahal, kata Iwan, keberadaan dewan sangat penting untuk mengawal arah kebijakan dan penggunaan anggaran.
“Kalau pakai uang non-anggaran atau bahkan dana pribadi sekalipun, tetap harus hati-hati. Kepentingan tak terlihat bisa menyusup kapan saja,” ujarnya.
Iwan juga menyoroti pentingnya menjaga kearifan lokal budaya Sunda dalam pola kepemimpinan, termasuk prinsip musyawarah dan kebersamaan. “Kalau sendirian, sapu lidi mudah patah. Tapi kalau bersama, kuat. Itu filosofi Sunda,” tambahnya.
Data terbaru BPS menunjukkan tantangan besar yang dihadapi Jawa Barat, mulai dari angka pengangguran tertinggi nasional (6,75%) hingga rendahnya rata-rata lama sekolah (8,55 tahun).
“Masalah di Jabar nyata, besar, dan kompleks. Tidak bisa selesai hanya dengan safari keliling masyarakat. Butuh strategi, perhitungan anggaran, dan tentu saja diskusi dengan wakil rakyat,” pungkas Iwan.
Baca juga : Anak ke Barak, Orang Tua Malah Lega
Baca juga : “Barak Dedi” Bikin Anak Balita Nurut, Jeje Govinda Dukung Penuh