Jakarta, denting.id – Tidak semua penyakit genetik datang dengan sederet pantangan. Bagi penyandang thalasemia minor, pola makan ternyata tak perlu dibatasi secara khusus, termasuk konsumsi makanan tinggi zat besi.
Penegasan ini disampaikan oleh dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A (K), Konsultan Hemato Onkologi Anak dari FKUI-RSCM, dalam sebuah webinar kesehatan, Kamis (22/5). Ia menyebutkan bahwa penderita thalasemia minor tidak membutuhkan transfusi darah rutin, sehingga tidak berisiko mengalami penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh.
“Tidak ada pantangan makanan untuk thalasemia minor karena mereka tidak mengalami kelebihan zat besi. Mereka tetap bisa konsumsi daging merah atau makanan tinggi zat besi lainnya,” ujar dr. Ludi.
Berbeda halnya dengan pasien thalasemia mayor, yang rutin menjalani transfusi darah. Prosedur ini menyebabkan akumulasi zat besi dalam tubuh, yang jika tidak dikontrol, bisa merusak organ vital.
“Setiap transfusi 200 ml darah, itu setara dengan 200 mg zat besi masuk ke tubuh. Padahal tubuh hanya bisa membuang kurang dari 5 mg per hari. Jadi kalau makan tinggi zat besi lagi, bisa kelebihan,” jelasnya.
Untuk itu, pasien thalasemia mayor disarankan menghindari makanan seperti bakso, empal, rendang, dan daging merah olahan lainnya, demi mencegah kelebihan zat besi yang hanya bisa dikeluarkan lewat obat.
Sebagai informasi, thalasemia adalah penyakit kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin. Jenis thalasemia terbagi menjadi mayor, intermedia, dan minor, dengan tingkat keparahan serta penanganan yang berbeda.
“Yang penting adalah mengenali kondisi sejak dini. Kalau minor, bisa hidup normal dan sehat tanpa pantangan berarti,” pungkas dr. Ludi.
Baca juga : Tanpa Radiasi! Solusi Aman Jantung Bocor Kini Tersedia