Jakarta, denting.id – Di tengah transformasi digital yang kian cepat, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan analisis data sebagai tulang punggung kebijakan publik yang efektif dan berdampak nyata.
Sekretaris BSKDN Kemendagri, Noudy R.P. Tendean, menegaskan bahwa kualitas kebijakan publik tidak bisa lagi hanya mengandalkan intuisi atau opini, melainkan harus berbasis pada kajian ilmiah dan data akurat yang diolah oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Kecerdasan emosional juga penting. Artinya, kita harus mampu merasakan denyut kebutuhan masyarakat. Itulah yang akan memperkuat rekomendasi strategi kebijakan yang berbasis data,” ujar Noudy dalam diskusi peningkatan SDM bidang teknologi dan informasi bersama Komdigi di Jakarta, Senin.
Menurutnya, ASN saat ini dituntut memiliki kemampuan berpikir strategis, memahami teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Business Intelligence (BI), serta mampu menyusun kebijakan dengan pertimbangan evaluasi risiko yang komprehensif.
“AI dan BI bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Teknologi ini bisa menjadi alat bantu dalam membuat kebijakan yang adaptif dan solutif,” tegasnya.
BSKDN juga konsisten mendorong pelatihan teknis dan non-teknis, termasuk mentoring dan coaching, untuk memperkuat ekosistem SDM aparatur yang unggul.
“Pimpinan kami sangat menekankan pentingnya pengembangan SDM sebagai wujud kepemimpinan transformasional. Ini menjadi dasar membangun birokrasi yang modern, cepat tanggap, dan berorientasi pada hasil,” kata Noudy menutup.
Baca juga : Rocky Gerung Usul Reshuffle Kabinet Merah Putih, Bahlil: Itu Kewenangan Presiden