Jakarta, denting.id – Para figur publik di media sosial membuat setiap unggahan mereka punya dampak besar, termasuk dalam mempengaruhi gaya hidup generasi muda. Baru-baru ini, Ariel Noah dan klub motor selebritas The Prediksi mendapat sorotan lewat sebuah surat terbuka dari Koalisi Masyarakat Sipil.
Koalisi Masyarakat Sipil yang peduli pada kesehatan anak dan remaja mengirimkan surat terbuka kepada sejumlah influencer ternama, termasuk Ariel Noah dan kelompok The Prediksi, atas kekhawatiran terhadap promosi rokok elektronik di media sosial.
Surat tersebut tidak serta-merta menyalahkan, tetapi diawali dengan apresiasi atas kreativitas dan pengaruh positif para pesohor. Namun, isi utamanya menekankan pentingnya pertimbangan etis dalam membuat konten, terutama yang dapat diakses luas oleh kalangan muda.
“Kami mengajak Anda untuk mempertimbangkan kembali: apakah konten yang Anda bagikan melindungi atau justru membahayakan kesehatan dan masa depan generasi muda Indonesia?” tulis Koalisi, dikutip Minggu (1/6).
Dalam surat itu, Ariel Noah disebut pernah mengunggah promosi untuk merek rokok elektronik Vuse, sementara akun Instagram milik The Prediksi memuat konten kolaborasi dengan merek Foom yang menampilkan berbagai varian rasa e-liquid dengan visual menarik.
Menurut Koalisi, penyajian promosi semacam itu terkesan fun dan kekinian bisa membuat anak muda tergoda untuk mencoba.
“Gaya penyajiannya yang disandingkan dengan makanan penutup atau kesan lifestyle justru makin membuatnya tampak normal di mata remaja,” imbuh pernyataan tersebut.
Penelitian dari Universitas Dian Nusantara Semarang mencatat bahwa paparan iklan rokok elektronik di media sosial berkorelasi dengan peningkatan penggunaan vape di kalangan remaja. Survei menunjukkan, lebih dari 50% remaja usia 10–18 tahun pernah melihat iklan vape, dan sebagian besar mengaku terdorong untuk mencoba.
Tren ini mencemaskan, karena dampak kesehatan dari penggunaan rokok elektronik jangka panjang masih menjadi perhatian serius di dunia medis.
Koalisi pun menegaskan bahwa para influencer tidak hanya menciptakan konten, tapi juga membentuk norma sosial dan perilaku kolektif. Oleh karena itu, mereka berharap para pesohor dapat lebih selektif dalam memilih jenis promosi yang dijalankan.
“Kami percaya para konten kreator, pesohor digital, dan influencer Indonesia punya peran besar dalam menciptakan opini publik yang lebih sehat dan mendidik,” tulis Koalisi dalam penutup suratnya.
Baca juga : Panas Ekstrem Picu Kenaikan Risiko Kanker pada Perempuan di Kawasan Rentan
Baca juga : Pengawasan Wisata Lebih Ketat, Kemenpar Dengarkan Suara Lapangan