Denting.id – Liga Champions Eropa selalu menjadi panggung utama bagi para pelatih untuk membuktikan kualitas tertingginya. Dan kini, Luis Enrique resmi menempatkan namanya dalam daftar eksklusif pelatih yang sukses mengangkat trofi bergengsi itu lebih dari sekali.
Setelah membawa Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Liga Champions musim 2024/25 lewat kemenangan mencolok 5-0 atas Inter Milan di Allianz Arena, Munich, Enrique mengulang prestasi gemilangnya bersama Barcelona pada 2015 silam. Pencapaian ini menegaskan kelasnya sebagai pelatih papan atas Eropa.
Enrique Samai Guardiola dan Mourinho
Luis Enrique kini menjadi pelatih ketujuh dalam sejarah Liga Champions yang mampu meraih gelar juara bersama dua klub berbeda. Sebelumnya, prestasi serupa ditorehkan oleh nama-nama besar seperti José Mourinho, Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, Ernst Happel, Ottmar Hitzfeld, dan Jupp Heynckes.
Daftar tersebut bukan sekadar statistik. Ini adalah simbol dari konsistensi, kepemimpinan, dan pemahaman taktis di level tertinggi. Enrique, dengan pendekatan taktis fleksibel dan karakter kuat dalam membentuk tim, membuktikan bahwa kejayaan tidak hanya soal pemain bintang—tetapi juga strategi dan visi pelatih.
Di PSG, Enrique mengubah wajah tim menjadi lebih kolektif dan efisien. Berbeda dengan era sebelumnya yang bergantung pada individualitas, PSG asuhan Enrique tampil dengan intensitas tinggi, organisasi rapi, dan mental juara—sebuah transformasi nyata yang berpuncak pada gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.
Ancelotti Masih Rajanya
Kendati demikian, belum ada yang mampu menandingi rekor Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu masih memegang rekor sebagai pelatih tersukses di Liga Champions dengan koleksi lima trofi—dua bersama AC Milan dan tiga lainnya bersama Real Madrid.
Tak hanya itu, Ancelotti juga satu-satunya pelatih yang pernah tampil di lima final Liga Champions berbeda. Pendekatan kepelatihannya yang tenang namun tajam, serta kemampuannya memaksimalkan potensi pemain, membuatnya menjadi ikon dalam kompetisi ini.
Zidane, Guardiola, dan Jejak Para Legenda
Zinedine Zidane juga menorehkan rekor impresif dengan meraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun bersama Real Madrid (2016, 2017, 2018). Sebuah prestasi yang belum mampu ditandingi oleh pelatih mana pun di era modern.
Sementara itu, Pep Guardiola—yang kini sejajar dengan Enrique dalam prestasi dua klub—menorehkan namanya dengan filosofi permainan menyerang nan indah, membawa Barcelona dan Manchester City menjadi juara.
Bob Paisley, pelatih legendaris Liverpool, juga tak bisa dilupakan. Ia meraih tiga gelar dalam rentang 1977 hingga 1981 dan menjadi simbol dominasi The Reds di era klasik Liga Champions.
Enrique, Pilar Baru di Galeri Juara
Kini, dengan dua bintang Liga Champions di pundaknya, Luis Enrique resmi menjadi bagian dari panteon elite pelatih Eropa. Dari Camp Nou hingga Parc des Princes, dia membuktikan bahwa sukses bisa diraih di berbagai sistem, berbagai ruang ganti, dan di tengah tekanan tinggi sepak bola modern.
Baca juga : PSG Lolos ke Perempatfinal Liga Champions Setelah Tinggalkan Era Messi-Neymar-Mbappe
Jika Enrique terus mempertahankan konsistensi ini, tak tertutup kemungkinan namanya akan mendekati atau bahkan menantang raja-raja Liga Champions seperti Ancelotti dan Zidane.