Denting.id – Jelang laga krusial melawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, media China 163.com menyoroti kelemahan skuad Garuda dalam membongkar pertahanan rapat lawan.
Dalam laporannya, media tersebut menyebut meskipun Indonesia diperkuat banyak pemain naturalisasi, kelemahan dalam efektivitas serangan tetap menjadi celah yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas China.
“Meski Indonesia memiliki banyak pemain naturalisasi, mereka kurang efektif soal cara melawan tim dengan pertahanan yang rapat,” tulis 163.com.
Menghadapi laga hidup mati di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025), media itu menyarankan agar tim asuhan Branko Ivankovic mengandalkan pertahanan solid dan serangan balik cepat untuk menundukkan Indonesia.
“Jika pemain Timnas China dapat menyatukan pikiran, mengurangi kesalahan, dan punya kekuatan untuk melakukan serangan berbahaya di akhir laga dengan fondasi pertahanan yang baik, maka China akan jadi pihak yang terakhir tertawa dalam pertarungan hidup mati ini,” lanjut ulasan tersebut.
Lebih lanjut, China juga disebut akan berusaha menguasai bola selama mungkin, sembari menghindari pelanggaran-pelanggaran tidak perlu yang bisa merugikan.
Saat ini, China berada di dasar klasemen Grup C dengan perolehan enam poin dari delapan pertandingan. Situasi ini membuat mereka tak punya pilihan selain meraih kemenangan jika ingin menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Timnas Indonesia duduk di peringkat keempat dengan sembilan poin. Tim asuhan Patrick Kluivert berambisi meraih kemenangan di hadapan publik sendiri guna mengamankan posisi di klasemen dan melangkah ke fase berikutnya.
Baca juga : Kevin Diks Segera Gabung Timnas Indonesia, Bawa Fotografer FC Copenhagen ke Jakarta
Didukung puluhan ribu suporter di SUGBK dan dibalut motivasi untuk membalas kekalahan di pertemuan sebelumnya, Indonesia diprediksi akan tampil dengan determinasi tinggi. Namun, tantangan tak mudah menanti dari tim lawan yang tengah berada dalam situasi mendesak dan berjuang menyelamatkan nasib mereka di kualifikasi.
