Dari Pegawai Supermarket ke Etihad: Kisah Inspiratif Tijjani Reijnders

Denting.id – Dunia sepak bola kembali menghadirkan kisah inspiratif, kali ini datang dari gelandang anyar Manchester City, Tijjani Reijnders. Tak banyak yang tahu, sekitar tujuh tahun lalu, pemain asal Belanda itu masih bekerja paruh waktu sebagai pegawai supermarket Aldi, meski telah menapaki awal karier sebagai pesepak bola profesional di AZ Alkmaar.

Menurut laporan media Belanda VoetbalPrimeur, keputusan Reijnders untuk bekerja di supermarket bukan karena keterpaksaan ekonomi, melainkan sebagai bentuk didikan dari orang tuanya. Mereka ingin sang anak memahami arti kerja keras dan nilai uang sejak dini. Nilai-nilai itulah yang kemudian membentuk karakter tangguh dalam perjalanan karier Tijjani.

Kini, Reijnders telah menjelma menjadi salah satu gelandang top Eropa. Usai membela AZ Alkmaar, sempat dipinjamkan ke RKC Waalwijk, lalu bersinar bersama AC Milan, pemain berusia 26 tahun itu resmi direkrut Manchester City dengan nilai transfer mencapai £46,5 juta (sekitar Rp 1 triliun).

Bersama The Citizens, Reijnders meneken kontrak berdurasi lima tahun dan menerima gaji sekitar €5 juta per musim (sekitar Rp 110 miliar). Nilai itu tentu jauh melampaui penghasilannya saat bekerja di supermarket, menjadikannya simbol nyata bagaimana kerja keras dan ketekunan mampu mengubah hidup seseorang.

“Saya sangat senang bisa bergabung dengan Manchester City. City adalah salah satu tim terbesar di dunia, dengan pelatih terbaik, pemain kelas dunia, dan fasilitas yang luar biasa,” ujar Reijnders dalam pernyataan resminya.

“Di bawah Pep Guardiola, Man City telah memenangkan begitu banyak gelar, dan saya ingin membantu mempertahankan kesuksesan itu dengan lebih banyak keberhasilan di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Baca juga : Mimpi Treble Inter Milan Hancur dalam Waktu Singkat, Yann Sommer: Kami Kehilangan Momen Penting

Reijnders, yang kini akrab disapa “Tijjy”, tak hanya datang membawa kualitas di lini tengah, tetapi juga semangat dan etos kerja yang dapat menjadi panutan bagi pemain muda. Dari rak-rak supermarket menuju rumput hijau Etihad Stadium, perjalanan hidupnya adalah bukti bahwa mimpi besar bisa diraih siapa saja yang mau bekerja keras untuk mewujudkannya.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *