Sumedang, denting.id – Bukan hanya soal refleksi, tetapi juga ruang temu lintas generasi. Kementerian Dalam Negeri mengajak praja IPDN untuk terlibat aktif dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II di Jatinangor, sebagai bagian dari upaya mempertemukan pemimpin masa kini dengan calon pemimpin masa depan.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menambah dimensi edukatif dan inspiratif dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II dengan melibatkan pamong praja muda dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Kegiatan yang berlangsung di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, ini dijadwalkan mulai 23 hingga 26 Juni 2025.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menuturkan bahwa keterlibatan para praja merupakan langkah strategis untuk membangun koneksi antara pemimpin daerah saat ini dan generasi aparatur sipil negara masa depan.
“Ini adalah momentum penting untuk mengenalkan para kepala daerah pada tempat lahirnya para abdi negara, sekaligus memberi ruang bagi praja untuk belajar langsung dari para pemimpin,” ujar Bima saat ditemui di Jatinangor, Jumat (20/6).
Selama kegiatan, para praja IPDN tidak hanya akan menyuguhkan pertunjukan seni sebagai hiburan bagi peserta retret, tetapi juga akan diundang mengikuti beberapa sesi diskusi terpilih. Hal ini diharapkan memberi pengalaman konkret dalam memahami dinamika kepemimpinan pemerintahan daerah.
Lebih dari itu, interaksi informal juga disiapkan melalui momen makan siang bersama yang digelar setiap hari di ruang makan IPDN, atau yang dikenal sebagai “Mensah”. “Mereka akan duduk dan makan siang bersama para kepala daerah. Ini bukan sekadar makan, tapi juga sarana tukar pandangan dan inspirasi,” kata Bima.
Retret Kepala Daerah Gelombang II ini akan diikuti oleh 87 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari berbagai penjuru Tanah Air. Dari semula 93 peserta terdaftar, enam mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Seluruh peserta akan tinggal di asrama IPDN selama kegiatan berlangsung. Untuk menjaga kedisiplinan dan efektivitas kegiatan, mereka tidak diperkenankan membawa pendamping. Gubernur menempati kamar khusus, sementara bupati dan wali kota akan berbagi kamar.
Melalui pelibatan praja IPDN, Kemendagri berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang refleksi dan penguatan sinergi antarkepala daerah, tetapi juga wahana pembelajaran langsung yang mempererat kesinambungan kepemimpinan pemerintahan di Indonesia.
Baca juga : Kunjungan ke Rusia, Prabowo Tegaskan Indonesia Bebas Aktif dan Penuh Martabat
Baca juga : Kolaborasi Desa Bangkit: Kemenko PM Dorong Sinergi Koperasi Merah Putih dan BUMDes