HKTI Akhirnya Satu Suara, Sudaryono Diangkat Jadi Ketum Tanpa Dualisme

Jakarta,denting.id – Setelah bertahun-tahun berjalan di jalur berbeda, dua kubu dalam tubuh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akhirnya menyatukan langkah. Kesepakatan Moeldoko dan Fadli Zon menunjuk Sudaryono sebagai Ketua Umum menjadi titik temu sejarah yang diharapkan membawa babak baru bagi masa depan petani Indonesia.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono resmi didapuk menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025–2030, menandai berakhirnya dualisme kepemimpinan yang selama ini membelah organisasi petani tersebut.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang digelar di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/6), dua tokoh besar yang sempat memimpin dua versi HKTI—Moeldoko dan Fadli Zon—sepakat mendukung Sudaryono sebagai pemimpin tunggal.

“Di penyelenggaraan munas kali ini, HKTI yang diketuai oleh Pak Fadli Zon dan juga HKTI yang diketuai oleh Pak Moeldoko akan bersatu, tidak lagi ada dualisme,” ujar Sudaryono dalam pernyataan resmi yang diterima Kamis (26/6).

Terpilih secara aklamasi, Sudaryono menyebut momen ini sebagai tonggak penting bagi penyatuan kepengurusan dari pusat hingga ke level paling bawah. Ia pun berjanji akan menjadikan HKTI sebagai kendaraan besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Saya berangkat dari keluarga petani. Ini bukan sekadar jabatan, ini adalah amanah untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi petani dan negara,” tegasnya.

Sudaryono juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan petani kepada organisasi, agar HKTI kembali menjadi tumpuan harapan masyarakat desa dan pelaku usaha tani. Ia menyatakan akan fokus mendukung program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam upaya swasembada pangan.

“Kalau petani bahagia, maka produktivitas naik, kesejahteraan meningkat, dan negara tidak perlu lagi bergantung pada impor. Ini langkah strategis membangun kekuatan bangsa dari akar rumput,” ucapnya.

Langkah pertama yang akan ditempuh dalam kepemimpinannya adalah menyatukan visi dan meninggalkan perbedaan masa lalu. “Yang penting sekarang adalah kita solid, satu visi, dan bergerak bersama untuk petani Indonesia,” pungkasnya.

Dengan dukungan penuh dari dua tokoh besar yang sebelumnya berada di kubu berbeda, Sudaryono diharapkan mampu membawa HKTI ke era baru: lebih solid, lebih inklusif, dan lebih berdampak nyata bagi jutaan petani di seluruh pelosok negeri.

Baca juga : Menjaga Negeri dari Pinggiran: Natuna Bangun Tanggul, Hidupkan Ekonomi Perbatasan

Baca juga : Layanan Imigrasi Diperiksa, Ombudsman Soroti Satpam Lebih Paham dari Petugas

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *