Jakarta, denting.id – Langkah baru ditempuh pemerintah untuk mengubah wajah pekerja migran Indonesia. Melalui kehadiran Migrant Center di kampus, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menegaskan tekadnya: mencetak lebih banyak pekerja migran terampil yang siap bersaing secara global.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meresmikan pusat layanan Migrant Center di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, pada Kamis (26/6). Kehadiran pusat ini diharapkan menjadi titik balik bagi peralihan pekerja migran Indonesia dari sektor domestik menuju sektor yang membutuhkan keahlian menengah dan tinggi.
“Inilah yang mau saya tingkatkan. Kita geser dari tenaga kerja domestik, dari lulusan SD, SMP, menjadi tenaga kerja lulusan SMA hingga perguruan tinggi, dari skill rendah ke skill medium dan tinggi,” ujar Karding dalam keterangan resmi Kementerian P2MI di Jakarta.
Saat ini, sekitar 80 persen pekerja migran Indonesia masih terkonsentrasi di sektor domestik, dengan mayoritas berpendidikan dasar. Dari angka tersebut, 67,3 persen adalah perempuan yang sebagian besar bekerja di lingkungan rumah tangga.
Karding menilai kondisi ini perlu diubah secara bertahap. Menurutnya, pekerja migran Indonesia harus mulai didorong untuk memasuki sektor yang lebih menjanjikan secara ekonomi dan perlindungan hukum.
“Kita ingin menggeser tren. Dan Migrant Center adalah salah satu upaya membangun ekosistem itu — mulai dari penyediaan informasi, pelatihan, hingga pendampingan,” jelasnya.
Migrant Center di Undip menjadi yang pertama dengan pendekatan akademik dan pengembangan kompetensi berbasis kampus. Karding berharap, ke depan lembaga serupa bisa tumbuh di berbagai wilayah, menjadikan kampus sebagai poros dalam membentuk pekerja migran modern.
“Syukur-syukur Undip bisa jadi corongnya Jawa, pusat rujukan nasional dalam mencetak pekerja migran terampil,” tambahnya.
Peresmian Migrant Center ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian P2MI, Dwi Setiawan Susanto, dan Rektor Universitas Diponegoro, Suharmono. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Abdul Kadir Karding.
Dengan lahirnya Migrant Center, Kementerian P2MI menegaskan komitmennya untuk tidak hanya melindungi, tetapi juga memajukan kualitas pekerja migran sebagai bagian penting dari wajah Indonesia di dunia internasional.