Denting.id – Ruang ganti Inter Milan tengah diterpa badai konflik internal. Perselisihan antara dua pemain kunci, Hakan Calhanoglu dan Lautaro Martinez, kini menjadi sorotan utama setelah kegagalan Nerazzurri di ajang Piala Dunia Antarklub.
Isu ini mencuat setelah pernyataan tajam yang dilontarkan Lautaro Martinez kepada media usai tersingkirnya Inter. Sang kapten menyinggung soal pemain yang tidak memiliki komitmen untuk bertahan di klub.
“Kami memiliki pesan yang jelas: siapa yang ingin bertahan harus bertahan, siapa yang tidak, silakan pergi. Saya tidak akan menyebut nama. Tapi saya kapten, pemimpin tim ini, jadi saya harus bicara,” tegas Lautaro.
Pernyataan tersebut langsung memicu spekulasi tajam. Banyak pihak menilai komentar itu ditujukan kepada Hakan Calhanoglu, yang sama sekali tidak tampil dalam turnamen tersebut. Ketidakhadirannya pun ditafsirkan sebagai bentuk minimnya komitmen, meski tanpa konfirmasi resmi sebelumnya.
Situasi makin panas ketika rekan setim mereka, Marcus Thuram, terlihat menyukai unggahan Calhanoglu di Instagram. Unggahan tersebut merupakan klarifikasi panjang Hakan, yang menegaskan bahwa ia absen bukan karena ingin hengkang, melainkan karena mengalami cedera.
“Yang lebih mengejutkan saya adalah kata-kata setelahnya. Kata-kata yang menyakitkan. Kata-kata yang memecah, bukan menyatukan,” tulis Calhanoglu.
“Saya tak pernah mengkhianati klub ini. Saya tak pernah bilang tak bahagia di Inter. Saya memilih menunjukkan komitmen lewat tindakan, bukan kata-kata,” imbuhnya.
Gestur kecil Marcus Thuram yang menyukai unggahan tersebut dianggap sebagai indikasi dukungan kepada Calhanoglu, dan memperkuat dugaan bahwa ruang ganti Inter kini terbagi dalam kubu-kubu.
Bahkan istri mantan pelatih Inter, Simone Inzaghi, dan eks rekan setim seperti Marko Arnautovic, turut menyukai unggahan tersebut—memanaskan lagi suasana di tubuh Nerazzurri.
Laporan dari Calciomercato.com menyoroti hal ini:
“Hanya Marcus Thuram yang memberikan like dari skuat Inter saat ini atas unggahan Calhanoglu di Instagram. Like itu disebut sebagai indikasi adanya perpecahan besar di ruang ganti Nerazzurri.”
Belum ada tanggapan resmi dari manajemen Inter Milan mengenai konflik ini. Namun jelas, situasi ini menjadi ujian tersendiri bagi pelatih dan jajaran klub dalam menjaga soliditas tim, apalagi musim kompetisi baru akan segera dimulai.
Baca juga : Inter Milan Siapkan Ederson Sebagai Pengganti Calhanoglu Jika Hengkang ke Galatasaray
Akankah perpecahan ini mereda, atau justru menjadi bara yang membakar keharmonisan Inter? Waktu akan menjawab. Namun satu hal pasti: masalah internal ini kini tak bisa lagi disembunyikan.
