Jakarta, Denting.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, masih melanjutkan rangkaian lawatan luar negerinya hingga beberapa hari ke depan. Salah satu agenda penting
dalam kunjungannya adalah menghadiri peringatan Bastille Day di Prancis pada 14 Juli 2025, atas undangan Presiden Emmanuel Macron.
“Sebagaimana yang sudah kami sampaikan, ada undangan dari Presiden Macron dan pemerintah Prancis untuk menghadiri Bastille Day, tanggal 14,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Sebelum bertolak ke Paris, Prabowo dijadwalkan singgah di Brussels, Belgia, untuk menghadiri pertemuan terkait kerja sama ekonomi. Namun, Prasetyo tidak merinci lebih lanjut agenda yang akan dihadiri Presiden di ibu kota Uni Eropa tersebut.
“Yang pertama agendanya di Brussels adalah ada pertemuan ekonomi, kemudian lanjut beliau lawatan ke Prancis,” kata Prasetyo.
Dalam kunjungan ke Paris, Prabowo dijadwalkan menyaksikan parade militer Bastille Day. Menariknya, pasukan TNI dan Polri juga akan turut tampil dalam parade defile sebagai bagian dari kehormatan yang diberikan Prancis kepada Indonesia.
“Ini penghormatan luar biasa untuk bangsa Indonesia,” imbuh Prasetyo.
Sejumlah menteri dijadwalkan mendampingi Presiden dalam lawatan tersebut, antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Prasetyo menambahkan, akan ada peluang pembahasan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis di bidang perhubungan, kebudayaan, dan pariwisata. Namun, kepastian agenda tersebut masih menunggu perkembangan waktu selama kunjungan.
“Karena pihak Prancis dalam perjalanannya akan ada kerja sama dalam bidang perhubungan, kemudian bidang kebudayaan pariwisata, tapi nanti kita lihat waktunya apakah memungkinkan menteri mendampingi Presiden,” jelas Prasetyo.
Baca juga : Presiden Prabowo Akhiri Kunjungan Kenegaraan di Brasil, Tinggalkan Brasilia dengan Garuda Indonesia-1
Lawatan ini menjadi bagian dari upaya Indonesia memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara Eropa, sekaligus menunjukkan eksistensi Indonesia di panggung internasional.