Bogor, Denting.id – Proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor dinilai belum menunjukkan progres yang optimal. Hingga pertengahan Juli 2025, baru sekitar 62 persen paket proyek yang masuk ke tahap lelang, sementara sisanya masih tertahan di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD).
Kepala Bagian PBJ Setda Kota Bogor, Lia Kania Dewi, menyampaikan bahwa dari total 108 paket proyek dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP), baru 67 paket yang diajukan ke Bagian PBJ. Dari jumlah tersebut, 44 paket sudah berhasil dikontrak, dan sisanya masih dalam proses pelelangan.
“Masih ada 41 paket atau sekitar 38 persen yang belum juga diajukan oleh OPD. Jika situasi ini terus berlanjut, kita berisiko mengalami keterlambatan pelaksanaan, bahkan gagal menyelesaikan proyek tepat waktu,” ujar Lia saat ditemui, Jumat (11/7).
Lia mengingatkan bahwa proyek konstruksi, khususnya pekerjaan fisik, idealnya memerlukan waktu pelaksanaan minimal enam bulan. Keterlambatan dalam pengajuan bisa mengakibatkan proyek baru mulai digarap di semester dua, yang tentu memperbesar kemungkinan keterlambatan penyelesaian.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa Wali Kota dan Sekda Kota Bogor telah memberikan arahan tegas kepada seluruh OPD untuk segera mempercepat proses pengajuan paket lelang.
Baca juga: Pria 32 Tahun di Gunungputri Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Akhiri Hidup Sendiri
Proyek Strategis Berjalan Baik
Di tengah lambatnya kinerja pengajuan proyek reguler, terdapat kabar positif dari sektor proyek strategis. Dari 10 proyek besar yang masuk dalam pantauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui program Monitoring Center for Prevention (MCP), sembilan di antaranya telah berjalan.
Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai dinas, seperti Dinas Kesehatan, PUPR, Perumahan dan Permukiman (Perumkin), Pendidikan, serta Perhubungan (Dishub). Seluruh proyek ini memiliki nilai di atas Rp400 juta dan difokuskan pada pembangunan infrastruktur penting.
“Hanya lanjutan pembangunan GOR Pajajaran yang belum berjalan. Sembilan lainnya sudah berada pada tahap kontrak dan pelaksanaan,” ujar Lia.
Beberapa proyek besar yang sedang digarap antara lain:
Pembangunan SMPN 22 dan SMPN 23 Cimahpar
Pembangunan gedung Safety Public Dinkes
Revitalisasi Terminal Bubulak
Pembangunan Taman Yasmin
Karena diawasi ketat dan melibatkan berbagai pihak, Lia menyatakan optimistis proyek-proyek strategis tersebut dapat diselesaikan tepat waktu.
Namun, untuk proyek lainnya yang belum diajukan, Lia menekankan agar tidak ada lagi alasan untuk menunda. “Waktu kita terbatas. Jika tidak dipercepat, dampaknya langsung ke pelayanan masyarakat,” pungkasnya.