Denting.id – Jens Raven tampil bak mesin gol saat Timnas Indonesia U-23 mengawali langkah di Grup A Piala AFF U-23 2025. Di hadapan puluhan ribu suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam (15/7/2025), penyerang muda berdarah Belanda itu memborong enam gol dalam kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam.
Penampilan gemilang Raven langsung menempatkannya di puncak daftar top skor turnamen. Lebih dari sekadar angka statistik, enam gol dalam satu pertandingan adalah tonggak bersejarah yang menempatkan pemain Bali United itu sejajar dengan nama-nama besar dalam sejarah sepak bola dunia.
Samai Rekor Legenda
Raihan enam gol Raven membuat publik teringat pada pencapaian langka yang sebelumnya dicatatkan oleh sejumlah legenda dunia. Geoff Hurst, pahlawan Inggris di Piala Dunia 1966, pernah melakukannya untuk West Ham United saat menghajar Sunderland 8-0 di Divisi Pertama Liga Inggris pada 1968.
Luis Suárez, sebelum bersinar di Liverpool dan Barcelona, juga menorehkan enam gol dalam satu laga Piala KNVB 2009 bersama Ajax saat menang 14-1 atas WHC Wezep. Meskipun lawannya klub amatir, performa Suárez tetap tercatat sebagai salah satu momen ikonik di Belanda.
George Best, ikon Manchester United, menjadi legenda lain yang pernah mencetak enam gol. Aksinya terjadi di putaran kelima FA Cup 1970 saat MU menang 8-2 atas Northampton Town. Best menunjukkan kelasnya dengan kombinasi gol kaki kanan, kaki kiri, dan sundulan.
Kini, nama Jens Raven masuk ke daftar terhormat itu. Torehan enam gol di turnamen antarnegara resmi seperti Piala AFF U-23 membuatnya semakin spesial.
Modal Berharga untuk Garuda Muda
Selain mencetak sejarah pribadi, performa Raven memberi suntikan moral bagi Garuda Muda. Kemenangan besar ini menempatkan Indonesia U-23 di puncak klasemen Grup A, sekaligus menjadi modal kepercayaan diri untuk laga-laga berikutnya melawan Filipina (18/7) dan Malaysia (21/7).
“Ini bukan hanya soal saya, tapi soal tim. Semua pemain bekerja keras, memberi umpan-umpan matang, dan saya hanya menyelesaikan peluang itu. Target kami jelas: juara di rumah sendiri,” ujar Raven merendah usai laga.
Pelatih Gerald Vanenburg juga memuji ketajaman sang penyerang. “Dia punya insting predator. Tapi saya ingatkan, kompetisi masih panjang. Tantangan lebih besar ada di depan,” kata Vanenburg.
Baca juga : Timnas Indonesia U-23 Menang 8-0 atas Brunei, Tapi Jalan ke Semifinal Masih Terjal
Seiring bergulirnya turnamen, sorotan publik sepak bola Indonesia kini tertuju pada penyerang 21 tahun itu. Jika Raven mampu menjaga konsistensi, bukan tidak mungkin ia akan menjadi salah satu kisah sukses terbesar dalam sejarah sepak bola Tanah Air.
Akankah Raven terus mengukir sejarah dan membawa Indonesia U-23 meraih gelar kedua di Piala AFF U-23? Semua mata kini menunggu jawabannya.