Menjaga Harmoni Bangsa: Kemenko Polhukam Gandeng Tokoh Agama Perkuat Kerukunan

Jakarta, denting.id – Untuk meredam potensi perpecahan dan menjaga tenun kebangsaan tetap utuh, pemerintah menggandeng tokoh-tokoh lintas agama dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) terus memperkuat sinergi antarumat beragama guna menjaga keutuhan bangsa dari ancaman perpecahan. Salah satu upayanya dilakukan melalui diskusi publik bertajuk “Internalisasi Ajaran Agama melalui Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama” yang digelar di Medan, Sumatera Utara, Selasa (15/7).

Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono menegaskan bahwa setiap upaya yang bertujuan merusak konsensus kebangsaan harus dihadang dengan penegakan hukum yang adil dan tegas.

“Setiap upaya yang bertujuan membongkar konsensus hidup bernegara dan memecah belah anak bangsa mesti dihentikan secara tegas melalui penegakan hukum yang adil bagi semua,” ujar Purwito dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (16/7).

Purwito menjelaskan, kerukunan antarumat beragama merupakan fondasi utama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional. Ia percaya, ketika harmoni di tengah masyarakat terus dipelihara, Indonesia akan lebih kuat dalam menghadapi tantangan geopolitik.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan para pemuka agama dan organisasi masyarakat dalam menyebarkan narasi perdamaian.

“Narasi tentang kerukunan umat beragama harus benar-benar sampai ke masyarakat. Saya juga berharap tokoh agama dapat berperan aktif dalam mempromosikan kerukunan, toleransi, dan saling pengertian antarumat beragama,” jelasnya.

Senada dengan itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH Romo HR Muhammad Syafi’i mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah umat, terutama dengan memanfaatkan konflik luar negeri.

“Jangan sampai ketika eskalasi peperangan di Timur Tengah meningkat justru dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab,” kata Syafi’i.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan kolektif dan kolaborasi lintas elemen bangsa agar suasana damai dan kondusif tetap terjaga di tengah masyarakat.

“Kita semua harus bersinergi menjaga suasana tetap kondusif. Agama harus menjadi perekat, bukan pemicu konflik,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu motor penggerak dalam memperkuat kerukunan nasional di tengah situasi global yang penuh dinamika.

Baca juga : Kemenaker dan KP2MI Teken Nota Kesepahaman, Perkuat Perlindungan Pekerja Migran

Baca juga : Prabowo Subianto Jadi Presiden RI Pertama yang Jadi Tamu Kehormatan di Bastille Day Prancis

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *