Jakarta, Denting.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara tegas menanggapi gelombang kritik dan narasi pesimistis yang belakangan ramai di media sosial, termasuk tagar “Indonesia Gelap” dan ajakan “kabur aja” yang dinilainya hanya memicu kegaduhan publik.
Dalam sambutan penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu malam (20/7/2025), Prabowo menyayangkan adanya pihak-pihak yang menyebarkan pesimisme terhadap kondisi bangsa. Meski tidak menyebut nama, ia mengisyaratkan bahwa narasi-narasi tersebut kemungkinan dipengaruhi pihak berkepentingan, termasuk koruptor yang ingin mengacaukan stabilitas nasional.
“Indonesia gelap? Sorry ye, Indonesia cerah, masa depan Indonesia cerah. Saya sudah lihat angka‑angkanya…” tegas Prabowo, yang disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Prabowo mengungkapkan, dari data yang dimilikinya, kekayaan sumber daya alam dan potensi bangsa masih sangat besar. Menurutnya, masa depan Indonesia hanya butuh penataan yang konsisten dan keberanian untuk menjalankan amanat konstitusi dan Undang‑Undang Dasar.
Menariknya, Presiden juga mengaku kerap memantau media sosial di malam hari. Ia melihat podcast, cuitan, hingga komentar yang membahas dirinya, baik yang memuji maupun mengkritik tajam. “Kadang saya cek komentar-komentar. Rakyat itu lebih tahu keadaan saya ketimbang saya sendiri,” ujarnya dengan nada berseloroh, yang disambut gelak tawa peserta kongres.
Baca juga : Prabowo Luncurkan 80 Ribu Kopdes Merah Putih: “Dari Ekonomi Lemah Jadi Kekuatan Rakyat”
Pidato Prabowo menandai pendekatan komunikasi politik yang lebih terbuka terhadap kritik namun tetap menegaskan optimismenya akan arah pembangunan nasional. Meski demikian, narasi oposisi tentang pengelolaan sumber daya dan pemerataan kesejahteraan tetap menjadi tantangan serius bagi pemerintah ke depan.