Denting.id – Pertandingan pramusim antara AC Milan dan Arsenal di Singapura berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk The Gunners. Meski berstatus laga persahabatan, duel ini menyedot perhatian besar dari publik Asia dan menjadi ajang penting untuk evaluasi bagi skuad besutan Massimiliano Allegri.
Arsenal tampil lebih siap dengan organisasi permainan yang matang dan keunggulan fisik yang terlihat mencolok. Di sisi lain, AC Milan datang dengan skuad belum lengkap, di mana sejumlah pemain inti masih berlibur atau belum bergabung dengan tim utama. Hal ini berpengaruh pada performa Milan yang terlihat kesulitan menemukan ritme permainan mereka.
Torriani Bersinar di Bawah Mistar
Salah satu sorotan utama dalam laga ini adalah penjaga gawang muda, Lorenzo Torriani, yang kembali mencuri perhatian. Setelah mencetak kesan positif dalam tur Amerika musim lalu, kali ini ia menunjukkan penampilan solid di Asia. Meski hanya masuk di menit akhir, Torriani berhasil menggagalkan sejumlah peluang berbahaya dari Martin Ødegaard, Reiss Nelson, hingga sundulan akurat dari Mikel Merino.
Tak hanya itu, Torriani juga tampil gemilang dalam adu penalti, menepis tiga tembakan lawan dengan refleks dan ketenangan luar biasa. Penampilannya membuka peluang untuk mendapat menit bermain lebih banyak, atau kemungkinan dipinjamkan demi mempercepat perkembangannya.
Masalah Serius di Lini Depan
Salah satu persoalan besar yang tampak jelas di laga ini adalah ketajaman lini serang Milan. Allegri menurunkan Rafael Leão dan Christian Pulisic sebagai penyerang tanpa striker murni. Hasilnya belum memuaskan: serangan Milan terlihat minim pola dan terlalu bergantung pada aksi individu.
Lorenzo Colombo, yang santer dikabarkan akan hengkang ke Genoa, tampil sebentar dan tak memberi dampak. Noah Okafor juga belum menunjukkan taji sebagai ujung tombak. Aliran serangan yang buntu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Allegri menjelang musim baru.
Tomori dan Loftus-Cheek Menjawab Kritik
Di sisi pertahanan, Fikayo Tomori menunjukkan bahwa dirinya belum habis. Tampil fokus dan agresif sejak menit pertama, ia melakukan tekel-tekel penting dan menutup ruang dengan baik. Setelah sempat digosipkan akan dijual, performa solid ini menjadi sinyal bahwa ia masih layak menjadi pilar Rossoneri.
Ruben Loftus-Cheek pun tampil menjanjikan di lini tengah. Meski belum sepenuhnya konsisten, ia memperlihatkan peningkatan kepercayaan diri dan fisik yang lebih baik, membuka peluang untuk kembali merebut tempat utama.
Taktik Allegri Butuh Waktu
Massimiliano Allegri mencoba formasi 3-5-2 dengan beberapa penyesuaian. Bartesaghi tampil cenderung defensif, sementara Saelemaekers gagal menambah variasi dari sisi sayap. Minimnya kreativitas di sisi lapangan membuat Milan kesulitan menembus lini belakang Arsenal.
Terlihat jelas bahwa adaptasi taktik masih berjalan, dan waktu latihan tambahan dibutuhkan untuk menyatukan tim. Apalagi, sejumlah nama kunci seperti Olivier Giroud, Ismael Bennacer, dan Theo Hernandez belum bergabung.
Evaluasi Menyeluruh Jelang Musim Baru
Laga ini menjadi alarm awal bagi AC Milan. Meski kekalahan bukan segalanya di laga pramusim, banyak catatan penting yang harus segera dibenahi: dari organisasi lini serang, komposisi pemain depan, hingga fleksibilitas dalam skema permainan.
Dengan waktu persiapan yang masih tersedia dan kedatangan para pemain utama yang dinanti, Allegri punya peluang besar untuk membentuk Milan yang lebih tajam dan kompetitif di musim 2025/2026.
Laga selanjutnya akan menjadi momentum pembuktian bahwa Rossoneri masih pantas diperhitungkan di level tertinggi.