Tujuh Siswa Sekolah Rakyat Cibinong Sakit, Mensos Pastikan Penanganan Medis Tuntas

Denting Bogor: — Tujuh siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gangguan kesehatan. Hal ini terungkap saat Menteri Sosial Republik Indonesia, Syaifullah Yusuf, melakukan kunjungan ke asrama Sekolah Rakyat yang berlokasi di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Kamis (24/7/2025) malam.

Dari total 100 siswa yang tercatat, tujuh di antaranya tidak hadir dalam acara makan malam bersama Mensos. Ketidakhadiran mereka ternyata disebabkan oleh kondisi kesehatan yang kurang baik.
“Ada tujuh anak yang saat ini sedang sakit,” ungkap Syaifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.
Gus Ipul menuturkan bahwa sebelum menjalani pendidikan di Sekolah Rakyat, seluruh siswa telah menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk tes darah dan pemeriksaan gigi. Namun, menurutnya, masa penyesuaian di lingkungan baru kerap memicu gangguan ringan pada sebagian siswa.
“Ada yang sakit perut karena mungkin masih dalam masa adaptasi. Tapi kami pastikan, semua akan mendapatkan penanganan medis sampai tuntas,” ujarnya.

Ia menegaskan, pemerintah melalui Kementerian Sosial berkomitmen memberikan layanan kesehatan maksimal bagi para siswa Sekolah Rakyat. Jika diperlukan, siswa yang sakit akan dirujuk ke rumah sakit untuk rawat inap hingga benar-benar sembuh dan bisa kembali mengikuti aktivitas belajar mengajar.

“Insyaallah kami berusaha sebaik mungkin memberikan layanan kesehatan yang diperlukan siswa. Setelah dinyatakan sehat, mereka langsung bergabung kembali,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SRMP 10 Cibinong, Fitri Puspitasari, merinci kondisi para siswa yang sakit. Tiga siswa mengalami gejala yang memerlukan izin pulang ke rumah orang tua, salah satunya karena sakit cacar. Sisanya, empat siswa lainnya masih tinggal di asrama namun diistirahatkan karena mengeluhkan pusing dan keluhan ringan lainnya.

“Seorang anak juga terkilir kakinya karena terlalu semangat saat bermain futsal,” kata Fitri sambil tersenyum.
Meski demikian, Fitri memastikan proses adaptasi siswa-siswi Sekolah Rakyat Cibinong sejauh ini berjalan lancar. Menurutnya, semangat belajar dan kebersamaan di lingkungan asrama membuat para siswa merasa nyaman.
“Sejauh ini anak-anak merasa betah tinggal di asrama. Tidak ada yang minta pulang,” pungkasnya.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan alternatif berbasis asrama yang digagas Kementerian Sosial untuk anak-anak dari keluarga rentan. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pembangunan karakter dan kemandirian siswa.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *