Pesantren Assalam Dukung Polri dan Siap Kirim Santri ke Jambore Muslim Dunia

Denting Sukabumi Pondok Modern Assalam Sukabumi menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam memperkuat pelaksanaan kebijakan nasional dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, tertib, serta berkarakter.

Pimpinan Pondok Modern Assalam, KH. Encep Hadiana, menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak dapat dilakukan oleh satu institusi saja, tetapi memerlukan kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pesantren, lanjutnya, memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan, tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan dan cinta tanah air.

“Kami menyambut baik sinergi dengan Polri, karena ini menjadi bagian dari penguatan nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan pembentukan karakter para santri. Santri harus cerdas secara spiritual dan intelektual, sekaligus memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,” tutur KH. Encep.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Encep juga mengumumkan bahwa Pondok Modern Assalam akan mengirimkan 150 santri dan santriwati untuk mengikuti World Muslim Scout Jamboree 2025, sebuah perhelatan kepramukaan Islam internasional yang akan digelar pada 9–14 September 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.

“Ini merupakan jambore Islam pertama di dunia. Kami antusias mendukung kegiatan ini karena menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan wajah Islam moderat dan budaya Indonesia ke komunitas global,” jelasnya.

Kegiatan jambore tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan 100 Tahun Pondok Modern Gontor dan bentuk konkret dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, KH. Encep menegaskan bahwa partisipasi dalam kegiatan internasional ini menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya pusat pembelajaran agama, tetapi juga pilar penting dalam pengembangan kepemimpinan dan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.

“Pramuka adalah organisasi yang bersifat terbuka, independen dari politik, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan. Kami ingin para santri tampil sebagai duta perdamaian, membawa pesan toleransi, serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya budaya dan menjunjung tinggi harmoni,” pungkasnya

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *