Wakil Ketua DPRD Jabar Dukung Pelestarian Budaya Lewat Permainan Tradisional dan Kebaya

Bogor, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, menyatakan dukungan penuhnya terhadap penyelenggaraan permainan tradisional anak yang mengenakan busana kebaya dan pangsi, dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional dan Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 23 dan 24 Juli. Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat dan berhasil memecahkan rekor MURI.

Menurut Iwan, momentum ini menjadi titik tolak penting dalam memperkuat identitas budaya generasi muda di tengah tantangan globalisasi.

“Kita harus memberi ruang kepada generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya bangsa. Melalui permainan tradisional yang dibalut dengan busana adat, mereka akan lebih bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia,” tegas politisi Fraksi PKS tersebut, Selasa (29/7/2025), di Bandung.

Kegiatan yang diikuti lebih dari 12.000 peserta—2.600 di antaranya hadir langsung di SOR Arcamanik—menampilkan berbagai permainan tradisional seperti Perepet Jengkol, Oray-Orayan, Kakapalan, dan Ucing-Ucingan. Iwan menilai, permainan ini bukan hanya hiburan, tetapi sarana pendidikan sosial yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan, sportifitas, dan gotong royong.

Ia juga mengapresiasi kehadiran Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifah Fauzi, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, yang menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung pelestarian budaya.

Menariknya, Iwan turut menyambut baik usulan dari komunitas Bunda Milenial yang mengangkat kebaya sebagai alternatif seragam adat di sekolah. Ia menilai ide tersebut sebagai langkah strategis untuk memperkenalkan busana tradisional secara konsisten dalam dunia pendidikan.

Baca juga : Wakil Ketua DPRD Jabar Apresiasi Rekor MURI Permainan Tradisional Berkebaya dan Pangsi

“Gagasan ini sangat menarik karena dapat menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan busana tradisional ke lingkungan pendidikan secara konsisten,” ujarnya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *