Iwan Suryawan: Jangan Hakimi Sekolah Rakyat, Evaluasi Adalah Bagian dari Cinta

Bogor, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tidak tergesa-gesa menilai program Sekolah Rakyat sebagai sebuah kegagalan, menyusul munculnya berbagai dinamika di lapangan.

“Kita tidak bisa anggap sepele soal kesehatan. Ini menyangkut fisik dan mental anak-anak,” ujar Iwan, Rabu (29/7/2025), menanggapi kabar sejumlah siswa yang jatuh sakit akibat adaptasi lingkungan di sistem boarding.

Ia mendesak Kementerian Sosial (Kemensos) dan para pengelola Sekolah Rakyat agar lebih proaktif dalam mencegah dan menangani gangguan kesehatan siswa, khususnya yang muncul selama masa penyesuaian lingkungan asrama.

“Evaluasi dari hulu ke hilir, dari pola makan, tidur, hingga aktivitas anak-anak, semua harus diperhatikan,” katanya.

Menanggapi isu pengunduran diri 140 guru dari Sekolah Rakyat, Iwan menilai hal ini sebagai peringatan serius terhadap sistem rekrutmen dan distribusi tenaga pengajar.

“Banyak guru mundur karena penempatan jauh dari rumah. Ini bisa dicegah kalau sistem penempatan lebih manusiawi,” ujarnya.

Menurut Iwan, Jawa Barat yang memiliki banyak titik Sekolah Rakyat harus mampu menjadi teladan dalam membangun sistem pendukung yang kuat, baik bagi siswa maupun tenaga pendidik.

“Jangan sampai program yang bagus di atas kertas, ambruk karena pelaksanaan di lapangan tidak diperhatikan,” tegas politisi PKS ini.

Ia juga menegaskan bahwa DPRD Jabar tidak akan tinggal diam. “Kami di legislatif daerah tidak ingin hanya jadi penonton. Kami siap terlibat aktif jika diminta,” ucapnya.

Lebih lanjut, Iwan menyampaikan bahwa dinamika yang terjadi, baik dari sisi siswa maupun guru, tidak semestinya dianggap sebagai kegagalan program, melainkan sebagai bahan evaluasi yang konstruktif.

“Yang salah bukan Sekolah Rakyatnya. Tapi cara kita merancang dan menjalankannya harus lebih adaptif dengan realitas,” katanya.

Baca juga : Wakil Ketua DPRD Jabar Soroti Kesehatan dan Pendampingan Psikososial Siswa Sekolah Rakyat

Sebagai penutup, Iwan kembali mengajak publik untuk menanggapi kondisi ini secara bijak. “Jangan buru-buru menghakimi. Ini awal dari revolusi pendidikan rakyat. Tapi ya, jangan anti-kritik. Evaluasi adalah bagian dari cinta,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *