Bogor, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, angkat bicara terkait kabar tujuh siswa Sekolah Rakyat di Cibinong yang mengalami sakit saat mengikuti sistem pendidikan berbasis asrama (boarding). Menurutnya, kasus tersebut merupakan sinyal penting bahwa aspek kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sekolah berbasis boarding.
“Program ini harus berkelanjutan. Tapi keberlanjutan itu butuh perbaikan dan respons cepat terhadap masalah,” ujar Iwan di Bogor, Rabu (29/7/2025).
Iwan juga menanggapi kasus pengunduran diri empat siswa dari Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 Poltekesos Bandung. Ia mengaku prihatin namun memahami situasi tersebut. Menurutnya, homesick atau rasa rindu rumah adalah hal yang wajar, terutama bagi siswa yang baru pertama kali tinggal jauh dari keluarga.
“Kita tidak bisa menutup mata bahwa adaptasi di sistem boarding itu tidak mudah. Tapi ini justru menjadi sinyal bahwa pendampingan psikososial harus diperkuat. Kita tidak boleh menyalahkan anak-anak yang mundur,” jelasnya.
Politisi PKS ini menilai, keberhasilan program Sekolah Rakyat tidak hanya diukur dari aspek fasilitas dan kurikulum, tetapi juga dari kesiapan sistem pendampingan terhadap siswa, baik secara fisik maupun mental.
Sebagai bentuk solusi, Iwan menyarankan agar program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) diperkaya dengan pendekatan psikologis dan sosial yang lebih intens. Ia meyakini pendekatan ini bisa membantu siswa beradaptasi lebih baik dan mengurangi tekanan mental selama masa transisi.
“Kita harus memastikan bahwa anak-anak yang masuk ke Sekolah Rakyat merasa aman, nyaman, dan didukung, bukan hanya dalam hal akademik, tapi juga emosional dan sosial,” tegasnya.