Denting.id – Kapten Manchester United (MU), Bruno Fernandes, melontarkan kritik tajam terhadap rekan-rekan setimnya usai laga pramusim melawan Everton yang berakhir imbang 2-2, Senin (4/8/2025) dini hari WIB. Meskipun Setan Merah keluar sebagai juara Premier League Summer Series, Fernandes menilai performa tim masih jauh dari memuaskan.
“Kami tidak ingin menyudahi turnamen dengan cara ini. Penampilan kami bukan yang terbaik hari ini,” ujar Fernandes kepada Sky Sports.
Pemain asal Portugal itu menjadi bintang dalam laga tersebut dengan mencetak gol pembuka dan memberikan assist untuk gol kedua MU. Namun, ia menyayangkan dua kali keunggulan MU yang terbuang sia-sia, dan menilai ada sikap malas dari beberapa pemain.
“Kami terlihat agak malas hari ini dan kami tidak boleh seperti ini lagi. Ini memperbaiki (situasi klub), tetapi kami tidak berada di tempat yang seharusnya,” tambahnya.
Fernandes juga menanggapi insiden kecil dengan pemain Everton, Iliman Ndiaye, yang memicu ketegangan di lapangan. Ia menegaskan tidak ada permusuhan.
“Ini adalah permainan sepak bola, selalu ada gairah di sana. Apapun yang terjadi, terjadilah. Tidak ada suasana panas, itu bagian dari permainan,” ujarnya.
Amorim Soroti Kesalahan dan Pasang Target 20 Tahun
Sementara itu, manajer MU Ruben Amorim juga memberikan evaluasi keras terhadap timnya. Ia secara khusus menyoroti gol penyama kedudukan Everton yang dicetak Iliman Ndiaye pada menit ke-40.
Amorim menilai kesalahan terjadi karena kehilangan bola oleh Manuel Ugarte dan kurangnya respons cepat dari lini belakang, termasuk Bruno Fernandes.
“Ketika Ugarte menguasai bola, Anda dapat melihat pertahanan berjalan menuju kotak penalti. Kita perlu berlari. Ketika bola hilang, setidaknya kita harus berada di tepi kotak. Detail kecil ini perlu kita tingkatkan,” kata Amorim.
Amorim, yang bergabung dengan MU pada November 2024 dari Sporting CP, menyatakan tekad jangka panjangnya untuk bertahan di Old Trafford selama dua dekade—mengikuti jejak Sir Alex Ferguson.
“Saya ingin bertahan selama 20 tahun. Itu target saya, dan saya sungguh meyakininya,” kata pelatih berusia 40 tahun itu.
Meski musim debutnya bersama MU jauh dari harapan—dengan tim finis di peringkat 15 Premier League dan kalah di final Liga Europa dari Tottenham—Amorim tetap optimistis.
“Musim lalu, saya mungkin sudah menggunakan seluruh kredit saya. Tapi, saya siap untuk memulai dari awal lagi,” tegasnya.
Kini, dengan musim baru 2025/2026 di depan mata, MU dituntut untuk segera memperbaiki konsistensi performa dan mengembalikan kejayaan di bawah komando Ruben Amorim.