Bandung, Denting.id – Suasana kepanikan melanda warga RW 15 Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung pada Sabtu (23/8/2025) pagi. Sekitar pukul 07.00 WIB, warga mendadak berhamburan keluar rumah menuju lapangan RW setelah merasakan guncangan ‘gempa bumi’ yang cukup kuat.
Sejumlah warga bahkan tampak terburu-buru keluar rumah tanpa alas kaki, ada yang hanya membawa handphone, ada pula yang menyeret barang berharga hingga kasur. Anak-anak menjerit ketakutan, sementara orang dewasa sibuk menyelamatkan diri.
Ternyata, kepanikan tersebut merupakan bagian dari simulasi gempa bumi yang digelar BPBD Kota Bandung bekerja sama dengan perangkat RW setempat. Simulasi ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan mengingat Kota Bandung berada di jalur rawan bencana, terutama akibat aktivitas Sesar Lembang.
“Karena masih banyak warga yang diam di rumah, ada yang keliling bawa kentongan bambu untuk minta warga segera keluar rumah dan menuju lapangan,” kata Aman (50), warga setempat yang turut menyaksikan simulasi.
Petugas Lakukan Evakuasi
Dalam simulasi, puluhan petugas BPBD dan relawan disebar ke lapangan. Sebagian mendirikan tenda pengungsian, sementara lainnya melakukan evakuasi ke titik-titik yang dianggap terdampak. Sejumlah warga yang berpura-pura mengalami luka dievakuasi menggunakan tandu, kursi roda, bahkan digendong.
PMI Kota Bandung juga terlibat dengan memberikan pertolongan pertama, mulai dari membersihkan luka ringan, membalut kepala warga yang ‘tertimpa material bangunan’, hingga membawa warga yang cedera ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, Dinas Sosial Kota Bandung mendirikan dapur umum untuk mendukung kebutuhan para pengungsi.
Antusias Warga Tinggi
Ketua RW 15, Darsono, mengaku butuh usaha keras mengajak warganya ikut dalam simulasi ini. Namun, antusiasme warga akhirnya sangat tinggi setelah mengetahui manfaatnya.
“Kita harus berdarah-darah kumpulkan warga, hampir 2 bulan meyakinkan. Awalnya takut, tapi setelah tahu ilmunya mereka justru senang. Ada lebih dari 600 orang terlibat dari 900 KK di sini,” kata Darsono.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang hadir langsung di lokasi menilai simulasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran warga.
“Simulasi seperti ini jangan hanya sekali. Harus dilakukan di semua wilayah, disosialisasikan di semua media. Bandung ada di patahan Lembang, ini ancaman nyata. Kesiapsiagaan tidak bisa ditunda,” tegas Farhan.
Pentingnya Kesiapsiagaan
Simulasi gempa ini ditutup dengan pengarahan dari BPBD agar warga tetap waspada dan siap menghadapi bencana sewaktu-waktu. “Mens sana in corpore sano, tubuh sehat dan kesiapsiagaan mental itu penting. Kita harus terbiasa bergerak cepat agar tidak panik saat bencana sungguhan terjadi,” ujar seorang petugas BPBD.