Jakarta, Denting.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap fakta baru terkait peran Irvian Bobby Mahendro (IBM) dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Irvian yang sebelumnya menjabat sebagai Sub Koordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 ternyata digantikan oleh Subhan pada awal 2025.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut pergantian tersebut terjadi karena Irvian dianggap tidak loyal kepada atasan.
“Pergantian dari IBM ke Subhan ini baru di awal-awal tahun 2025. Jadi aliran yang ke Subhan memang belum banyak dibandingkan yang ke IBM. Kenapa diganti? Karena IBM dianggap kurang loyal kepada para petingginya, dan ini masih kami dalami,” ujar Asep di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dengan pergantian itu, peran Irvian dalam perkara pemerasan sertifikasi K3 kemudian digantikan oleh Subhan. Namun, Asep belum merinci siapa atasan yang dimaksud sebagai pihak yang merasa tidak dilayani loyalitasnya.
“Sebetulnya pada 2024 atau awal 2025 memang terjadi pergantian. Jadi bukan lagi Saudara IBM, melainkan Saudara Subhan yang berperan di akhir-akhir ini,” jelas Asep.
Kasus pemerasan sertifikasi K3 ini sendiri telah berlangsung sejak 2019. Biaya pengurusan sertifikasi yang seharusnya hanya Rp275 ribu melonjak hingga Rp6 juta. Dari selisih itu, KPK menyebut terkumpul dana sekitar Rp81 miliar.
Dari jumlah tersebut, Rp69 miliar disebut mengalir ke Irvian Bobby. Sementara, mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, menerima bagian hingga Rp3 miliar serta satu unit motor Ducati.
KPK telah menetapkan 11 orang tersangka dalam perkara ini, yakni:
1. Irvian Bobby Mahendro – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 (2022–2025)
2. Gerry Aditya Herwanto Putra – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)
3. Subhan – Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3 (2020–2025)
4. Anitasari Kusumawati – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja (2020–sekarang)
5. Immanuel Ebenezer Gerungan – Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI
6. Fahrurozi – Dirjen Binwasnaker dan K3 (Maret 2025–sekarang)
7. Hery Sutanto – Direktur Bina Kelembagaan (2021–Februari 2025)
8. Sekarsari Kartika Putri – Subkoordinator
9. Supriadi – Koordinator
10. Temurila – pihak PT KEM Indonesia
11. Miki Mahfud – pihak PT KEM Indonesia.
Baca juga : KPK Tetapkan Miki Mahfud, Suami Pegawainya, sebagai Tersangka Kasus Pemerasan Sertifikasi K3
KPK menegaskan penyidikan masih terus berjalan, termasuk mendalami motif pergantian Irvian ke Subhan serta peran para petinggi di balik skema pemerasan yang membuat biaya sertifikasi K3 melonjak berkali lipat.