Bandung, Denting.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, mengingatkan agar tidak terjadi tumpang tindih atau pemborosan dalam penggunaan anggaran di lingkungan kantor wilayah gubernur yang tersebar di sejumlah kota. Ia menilai efisiensi harus menjadi prinsip utama dalam pengelolaan keuangan daerah.
Menurut Iwan, langkah penghematan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan tidak menempati rumah dinas di Gedung Pakuan dan memilih tinggal di rumah pribadinya di Lembur Pakuan, Subang, adalah teladan bagi pejabat daerah lain.
“Ini soal keteladanan. Kalau pejabat bisa menekan biaya pribadi dari kas negara, itu sudah langkah luar biasa,” tegas Iwan.
Dedi Mulyadi sendiri dalam beberapa kesempatan menyampaikan alasannya tinggal di Subang. Selain karena kedekatan dengan masyarakat, ia merasa lebih tenang dan produktif bekerja dari rumah pribadinya.
Iwan menegaskan DPRD akan terus mengawasi penggunaan anggaran agar transparan dan akuntabel. Ia juga mengingatkan bahwa pos anggaran rumah jabatan tidak semata-mata untuk kebutuhan pribadi gubernur, melainkan mencakup banyak aspek operasional pemerintahan yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik.
Dengan pengurangan anggaran rumah jabatan dari Rp14 miliar menjadi Rp13 miliar, diharapkan Pemprov Jawa Barat dapat lebih banyak mengalokasikan dana ke sektor prioritas lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Baca juga : Iwan Suryawan Dorong Regulasi Khusus untuk Kelola Situs Gunung Padang Secara Berkelanjutan
“Prinsipnya, efisiensi itu penting. Tapi jangan sampai justru melemahkan pelayanan publik. DPRD akan memastikan anggaran digunakan secara maksimal untuk kepentingan rakyat,” tutup Iwan.