Bogor, Denting.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dan Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, secara kompak menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung ketahanan pangan. Hal ini disampaikan saat keduanya menghadiri kegiatan Temu Pemuda, Penanaman, dan Dialog Tani yang berlangsung di Griya Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, pada Selasa (28/10/2025).
Wali Kota Dedie A. Rachim menyatakan bahwa semangat juang pemuda Indonesia harus terus ditumbuhkan, terutama dalam menghadapi tantangan global di sektor pangan. Menurutnya, pemerintah memiliki peran penting untuk membuka ruang kolaborasi dan memberikan dukungan nyata bagi para pemuda yang terjun ke dunia pertanian.“Seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo bahwa pemuda Indonesia adalah bibit-bibit juara. Untuk itu, mereka yang saat ini berjuang di berbagai sektor harus didukung oleh pemerintah, sektor swasta, dan semua pihak,” ujar Dedie Rachim.
Sinergi Program MBG dan Urban Farming
Meskipun Dedie Rachim mengakui lahan pertanian di Kota Bogor terbatas karena dominasi kawasan permukiman, ia menggarisbawahi semangat tinggi para pemuda dalam berkontribusi nyata untuk ketahanan pangan daerah.
Beliau juga menyoroti sinergi program nasional Asta Cita yang mendorong ekosistem pertanian terpadu. Program ini terintegrasi dengan Program Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, 26 dapur telah beroperasi, dan direncanakan akan bertambah menjadi 32 dalam tiga bulan ke depan, dengan target 82 dapur menjelang akhir tahun 2027.
Petani Adalah Founding Father Bangsa
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyampaikan bahwa petani memiliki peran besar dalam menopang kehidupan bangsa dan negara, serta harus menjadi teladan bagi generasi muda.
“Petani sebenarnya adalah founding father yang berperan utama bagi kehidupan bangsa dan negara. Seperti saya contohnya, dinafkahi oleh orang tua berprofesi petani. Saya dulu adalah seorang sekuriti lalu menjadi anggota dewan dan kini bisa menjadi Wakil Wali Kota,” katanya.
Jenal Mutaqin mendorong petani saat ini untuk eksplorasi, mencari inovasi, dan membuat langkah strategis. Ia mencontohkan, pertanian kini tidak lagi terbatas pada lahan luas, tetapi dapat diimplementasikan melalui urban farming di pekarangan rumah maupun taman kota.
“Taman-taman kota itu saya ingin konsep menjadikan pertanian yang menghasilkan tanaman yang bernilai ekonomi, bukan hanya tanaman hijau, tapi juga sukun, talas, dan tanaman lokal lainnya,” ungkapnya.
Pemkot Bogor terus memperkuat sektor pertanian melalui dukungan alat dan bibit, termasuk bantuan dari DPR RI senilai Rp20 miliar per tahun. Meskipun lahan pertanian tersisa sekitar 58 hektare, Kota Bogor memiliki jumlah kelompok tani terbanyak di Jawa Barat.
Pemuda Tani Indonesia Apresiasi Komitmen Pemkot
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi peringatan HUT ke-39 Pemuda Tani Indonesia, yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan kegiatan penanaman 100.000 bibit padi.
Budi mengapresiasi langkah Pemkot Bogor dalam memperkuat kebijakan pangan dan mengendalikan harga pupuk serta kebutuhan dasar petani.
“Kami hadir di lahan sawah di Kota Bogor, ini adalah salah satu lahan produktif yang terus dijaga oleh Pemkot Bogor supaya bisa terus menjadi lahan pangan guna mempertahankan ketahanan pangan Kota Bogor dan nasional secara umum,” ujar Budi.
